-->

TENTANG BLOG

"Blog Tentang Pertanian baik pertanian tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan, peternakan, perikanan, atau bertani di pekarangan rumah/ urban farming, hidroponik, vertikultur, minaponik, dll"

ARTIKEL TERBARU

By Kartono Farmer (085745135415). Diberdayakan oleh Blogger.

Panen Raya Padi, Produktivitas 11 ton, Harga Gabah Rp. 5.850/kg, Petani Gembira

On September 27, 2022

Kalitengah (27/9) - BPP Kalitengah mendampingi petani peserta SL IPDMIP Desa Mungli dalam rangka panen raya padi varietas Inpari 42 di lahan laboratorium lapang SL IPDMIP. 


Dalam acara panen raya ini dihadiri kepala Desa Mungli, koordinator PPL BPP Kalitengah, dan seluruh penyuluh pertanian, serta diikuti 25 peserta SL IPDMIP. 

Pengubinan, menjadi agenda kegiatan utama, dengan melakukan panen padi seluas 2,5x2,5 meter di lahan laboratorium lapang. Padi kemudian dirontok secara manual dan ditimbang, hasilnya 7 kg. Setelah dikonversi dalam 1 ha, didapatkan hasil 11,2 ton/Ha gabah kering panen (GKP). 


Kepala Desa Mungli, Sutrisno, yang mendampingi acara panen raya ini sampai selesai mengapresiasi kegiatan sekolah lapang IPDMIP ini, "Ilmu yang ditularkan dalam sekolah lapang ini silahkan dipraktekkan untuk meningkatkan hasil produksi, khususnya padi," ujarnya.

"Alhamdulillah tahun ini harga padi sangat tinggi, paling tinggi sepanjang 5 tahun terakhir ini. Saat ini harga padi mencapai Rp. 5.850/kg," ungkap Kades Mungli. 


Kades Sutrisno berharap, untuk sekolah lapang IPDMIP yang akan datang diutamakan pesertanya petani Milenial, sehingga ada regenerasi dan anak-anak siap ketika terjun di dunia pertanian. Karena petani saat ini merupakan petani tradisional.

"Dengan petani Milenial dibekali teknik budidaya pertanian, diharapkan mereka tidak minder, tapi bangga menjadi petani yang merupakan penopang kebutuhan pangan," Lanjut Sutrisno. 


Koordinator PPL BPP Kalitengah, Sudarto mengajak petani untuk menerapkan ilmu selama IPDMIP, "setelah selesai sekolah lapang ini, peserta IPDMIP ini supaya praktek. Semisal membuat pupuk organik. Menyiasati pupuk langka, petani harus mengolah kotoran hewan untuk menjadi pupuk. Pupuk organik ini sangat baik untuk budidaya padi maupun untuk budidaya ikan," ujarnya. 

Seusai sekolah lapang, peserta berencana melaksanakan studi banding ke Malang atau Blitar untuk meningkatkan pengetahuan te yang usaha tani. Salah satu tujuannya untuk mencari ilmu dalam upaya penghematan pupuk yang saat ini terjadi pengurangan subsidi dan pencabutan subsidi beberapa jenis pupuk. 

Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »