-->

TENTANG BLOG

"Blog Tentang Pertanian baik pertanian tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan, peternakan, perikanan, atau bertani di pekarangan rumah/ urban farming, hidroponik, vertikultur, minaponik, dll"

ARTIKEL TERBARU

By Kartono Farmer (085745135415). Diberdayakan oleh Blogger.
Bina Desa IMABI IV, Latih Petani Desa Klitih Hasilkan Rupiah dari Limbah Ternak

On Juni 05, 2021

Bina Desa Imabi, Latih Petani Desa Klitih Hasilkan Rupiah dari Limbah Ternak

Jombang (05/06/2021) - Ikatan Mahasiswa Administrasi bisnis Indonesia (IMABI) Wilayah IV mengadakan bina desa di Dusun Klitih Desa Mojoklitih Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Salah satu kegiatannya adalah pelatihan pembuatan Pupuk organik untuk merubah Limbah peternakan menjadi sumber rupiah. Kegiatan ini diadakan dirumah Kepala Dusun Klitih, Ali Ta'in.

Menurut Koordinator, Hasrul Aryo P "Desa adalah penopang kebutuhan dan kemajuan bangsa, maka harus diberdayakan sesuai dengan kondisi dan potensinya".

"Dengan bina desa ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli dan kontribusi mahasiswa dan bisa mengembangkan potensi desa agar masyarakat desa bisa lebih mandiri dan menghasilkan produk yang diminati", ungkap  Hasrul.


Kegiatan bina desa yang dilaksanakan tgl 4-6 Juni 2021 ini bertema "Pembangunan Desa Produktif dengan pengembangan SDA melalui SDM berdikari".

Pelatihan Pembuatan pupuk organik ini menghadirkan fasilitator Pendidikan dan Pelatihan UMKM sertifikasi BNSP yang juga berprofesi sebagai penyuluh  pertanian, Bapak Kartono. 

Menurut peserta limbah ternak baik dari Sapi atau kambing sangat melimpah, karena hampir setiap rumah di Dusun Klitih ini mempunyai hewan ternak yang dipelihara sebagai simpanan atau usaha. Dan limbah ternak tersebut tidak diolah jadi pupuk organik bahkan kadang dibakar saja. Memang ada sih sebagian yang dibawah kesawah tetapi lebih banyak yang dibiarkan saja. 

Dalam paparannya Kartono mengungkapkan "bahwa Limbah ternak berupa kotoran hewan baik padat maupun cair berpotensi dijadikan Pupuk organik bagi tanaman dan untuk memperbaiki tanah pertanian yang kurang akan bahan organik". 

"Kotoran hewan ini dianggap limbah yang mengganggu, eits jangan salah, yang biasanya kita anggap limbah ini ternyata bisa kita olah menjadi pupuk organik  dan menghasilkan rupiah", paparnya. "Pupuk organik yang sudah jadi ini dengan berat sekitar 3-5 kg ini saja harganya sudah Rp. 5.000 rupiah loh", sambil menenteng contoh pupuk organik kemasan. 

Menurut Kartono untuk membuat pupuk organik ini caranya sangat mudah, kita hanya memanfaatkan bahan yang ada disekitar kita, yaitu Limbah pertanian (kotoran hewan) dicampur dengan Arang sekam, Grajen kayu , Dolomit atau Kapur Pertanian dan di siram dengan dekomposer, diaduk merata dan difermentasi Selama 3 Minggu. "Teorinya sangat mudah, yang susah itu prakateknya", guraunya.

"Harapan saya setelah pelatihan ini ada bekasnya, syukur Alhamdulillah kalau generasi milenial ikut berperan bisa membuat unit usaha pengolahan pupuk dan bisa dijual baik secara online maupun offline" pungkas Kartono.

Adanya Pelatihan ini ternyata tidak sia-sia, Ketua kelompok tani Klitih mengungkapkan, setelah acara pelantihan ini, petani akan difasilitasi desa dengan alat choper untuk produksi pupuk organik. 






Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,