-->

TENTANG BLOG

"Blog Tentang Pertanian baik pertanian tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan, peternakan, perikanan, atau bertani di pekarangan rumah/ urban farming, hidroponik, vertikultur, minaponik, dll"

ARTIKEL TERBARU

By Kartono Farmer (085745135415). Diberdayakan oleh Blogger.
Tanam Ubi Jalar Sistem Vertikultur, Mungkinkah?

On November 05, 2019

Tanam Ubi Jalar Sistem Vertikultur, Mungkinkah Bisa?


Tanam ubi jalar biasanya di lahan sawah, Tegal atau pematang. Tanaman ini umumnya ditanam untuk diambil umbinya. Bagaimana kalau ubi jalar ditanam sistem Vertikultur Paralon yang notabene tempatnya terbatas, medianya juga sedikit. Apa bisa muncul umbinya?, Mungkinkah bisa panen?.

Kalau ditanya apa bisa muncul umbinya?, Secara terang-terangan bisa dijawab tidak bisa sebesar biasanya, karena memang ubi jalar untuk tumbuh dengan baik memerlukan media dan tempat yang subur dan agak longgar, karena ada ubi jalar yang dalam 1 batang bisa berumbi 2-3 kg bahkan lebih. Padahal dalam Vertikultur Paralon diameternya hanya 7,5 cm dan itupun dibuat bertumpuk dan bertingkat sehingga medianya sedikit dan kurang longgar.

Kalau pertanyaan nya bisakah panen? Bisa dijawab bisa!. Yang dipanen adalah daunnya.  Perlu diketahui bahwa ubi jalar selain diambil umbinya ternyata juga diambil daunnya untuk sayur, baik sebagai sayur pecel atau lalapan.

Manfaat sebagai sayuran inilah yang diinginkan oleh kelompok kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Desa Kediren, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan. Saat ini KRPL Sumber Mulyo mulai mengembangkan sayuran dari ubi jalar secara Vertikultur Paralon.

Tanam ubi jalar sistem Vertikultur ini sebagai inovasi baru KRPL Sumber Mulyo. Selain sebagai sumber vitamin dan mineral dengan dikonsumsi sebagai sayuran, juga dapat digunakan untuk menghias pekarangan rumah. Istilah nya mempunyai nilai ekonomis dan estetika yang tinggi.

Inovasi ini ada bukti dari slogan KRPL Sumber Mulyo yang GILA (Gagasan ide langsung aksi). Awalnya ada diskusi dan sharing saat pengambilan data penelitian Doktoral Ibu Emmy Hamidah tentang BOLET LAMONGAN alias ubi jalar. Lalu muncul ide bagaimana kalau ubi jalar ditanam sistem Vertikultur, kalau nggak panen umbinya Khan bisa panen daunny untuk Sayuran. Dan ide ini diwujudkan KRPL Sumber Mulyo.

Ini baru sekedar uji coba ya, hasilnya bisa dilihat pertengahan Desember 2019. Yang penasaran tunggu aja tanggal mainnya ya.

Soo.. kawan-kawan jangan diremehkan ubi jalar alias BOLET Lamongan ini ya. Kalau potensi ubi jalar atau Bolet ini digarap secara maksimal, hasilnya bisa mendunia loh... Semangat.

Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Siswa RA Al Amal Belajar Bertani Sejak Dini di KRPL Sumber Mulyo

On Oktober 03, 2019

Siswa RA Al Amal Belajar Bertani Sejak Dini di KRPL Sumber Mulyo

Usaha pertanian saat ini banyak ditinggalkan, terutama kaum muda. Kesan bahwa bertani itu susah, berat, kotor dan rendahan masih terpatri dalam pikiran mereka, sehingga mereka memilih profesi lain selain bertani. Saat ini mayoritas pelaku usaha pertanian di dominasi kaum tua antara 50 sampai 75 tahun.


Dunia pertanian saat ini sangat menjanjikan, di Kecamatan Kalitengah saat ini panen padi bisa mencapai 8-9 ton per Ha, dengan harga per kg nya Rp. 5300 ditaksir per ha lahan mendapatkan hasil sekitar Rp. 42.400.000 sampai Rp. 47.700.000,-, dirata-rata sekitar Rp. 45.000.000,-. Ini panen 1 kali, belum yang tambaknya ya.

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Pertanian saat ini juga sudah bergerak dengan mengadakan program Petani Milenial, petani zaman now yang mempunyai kemampuan akses teknologi informasi dan pemasaran secara online.  Petani milenial diharapkan mampu menggantikan petani pendahulunya dan menjadikan pertanian lestari berkesinambungan.

Untuk meningkatkan minat bertani sejak dini, Siswa RA Al Amal  Belajar Bertani Sejak Dini di KRPL sumber Mulyo, Kamis (3/10/2019). Kegiatan ini merupakan kerjasama RA Al Amal dengan  KRPL Sumber Mulyo, Tujuannya untuk mengenalkan cara bertani sejak dini pada anak-anak usia PAUD, TKA dan TK B. Sehingga anak-anak kita tahu tahapannya bertani, tahu jerih payah perjuangan petani. Diibaratkan adanya nasi itu tidak kok tiba-tiba ada begitu saja kemudian tinggal makan, tetapi tahu bahwa untuk menjadi nasi memerlukan proses yang panjang, ya perlu ditanam dulu selama 100 hari, dipupuk, disemprot, diairi, disiangi, kemudian dipanen, dijemur, digiling, dimasak baru menjadi Nasi yang ada di meja makan. Jangan dilupakan, ada juga peran ibu yang memasak nasi dengan penuh kasih sayang. Dengan demikian juga akan memberikan pelajaran rasa syukur pada anak-anak  kita.

KRPL sumber Mulyo atau Kawasan Rumah  Pangan Lestari yang berdomisili di Desa Kediren Kecamatan Kalitengah, Lamongan ini adalah salah satu program pemerintah melalui kementerian Pertanian untuk pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk ditanami sayuran, budidaya ternak dan ikan.

Program ini juga sejalan dengan program pendidikan, bahwa di PAUD ada puncak tema, salah satunya adalah pengenalan tanaman atau belajar menanam.

Sekitar 40 anak RA AL Amal mengikuti bimbingan cara menanam dengan serius dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan kalitengah. Kartono menjelaskan " Anak-anak hari ini kita menanam sayuran Cabe di Polibag ya, terlebih dahulu nanti polibab kita lipat ujungnya sekitar 3 cm, kemudian kita kasih media tanam berupa tanah, kompos dan sekam. setelah itu kita tanami bibit cabe ya...."

"Setelah kita tanami kemudian kita siram dan pelihara, setiap hari kita siram 2 kali sehari pagi dan sore ya. Siap memelihara sayuran di Rumah? Jelas Kartono, " SIAAAAAP", jawab Siswa RA Al Amal dengan semangat.
Kegiatan pengenalan Bertani Sejak Dini ini di akhiri dengan penutupan dan foto bersama. Diantaranya foto bersama di zona Selfi KRPL Sumber Mulyo.

Rangkaian kegiatan pengenalan bertani sejak dini didampingi langsung oleh kader KRPL SUmber Mulyo. anak-anak yang lagi semangat ini diberi polibag satu-satu, kemudian di dimohon mengisi sendiri polibag dengan tangan dan menanam sendiri. ini semua dilakukan agar anak-anak faham cara menanam dan bisa mempraktekkannya. hal ini sesuai dengan prinsip penyuluhan pertanian  " Mendengar maka Lupa, Melihat maka Ingat, Mengerjakan maka akan bisa".

Selain bisa menanam anak-anak juga diberi tanggungjawab untuk memelihara setiap hari dengan cara menyirami 2 kali sehari. selain itu untuk memberi semangat, siapa yang bisa memelihara dengan baik sampai berbuah maka akan mendapat hadiah, apa hadiahnya? tunggu aja tanggal mainnya ya.

Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,