-->

TENTANG BLOG

"Blog Tentang Pertanian baik pertanian tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan, peternakan, perikanan, atau bertani di pekarangan rumah/ urban farming, hidroponik, vertikultur, minaponik, dll"

ARTIKEL TERBARU

By Kartono Farmer (085745135415). Diberdayakan oleh Blogger.
Jelang Musim Tanam, BPP Kalitengah Adakan Gerakan Pengendalian Hama Tikus secara Masal

On November 01, 2023

Musim tanam padi adalah saat-saat yang penuh harapan bagi petani di Kecamatan Kalitengah. Namun, keberhasilan panen mereka seringkali terancam oleh serangan hama tikus yang dapat merusak hasil panen dengan cepat. Mengingat pentingnya menjaga kelangsungan produksi pertanian, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kalitengah mengadakan Gerakan Pengendalian Hama Tikus secara masal sebagai upaya untuk melindungi tanaman padi milik petani dari serangan tikus. Gerakan ini telah dimulai pada tanggal 27 Oktober 2023 di Desa Kuluran dan akan berlanjut ke 7 desa lainnya di wilayah Kecamatan Kalitengah yang ada tanaman padi, yaitu: Pengangsalan, Butungan, Kalitengah, Kediren, Kuluran, Canditunggal, Dibee dan Sugihwaras.
Kegiatan ini dikomando Sudarto, S.P, sebagai Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kalitengah. Ia didampingi oleh PPL dan POPT, seperti Rizqi Putu Abdullah, S.Pt, Kartono, S.TP, dan Watini, SP, yang merupakan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Kalitengah dan Ari Nur Hidayat, S.P, selaku POPT Kalitengah. 

Ari Nur Hidayat, POPT Kalitengah mengatakan, “Gerakan Pengendalian Hama Tikus yang dilaksanakan oleh BPP Kalitengah bukanlah upaya yang sepele. Hama tikus dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi petani, karena tikus tidak hanya merusak tanaman, tetapi juga dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang berpotensi merugikan masyarakat. Oleh karena itu, upaya pengendalian hama tikus perlu dilakukan secara serius dan terorganisir”.


“Salah satu langkah yang diambil dalam gerakan ini, PPL dan POPT memberikan penyuluhan kepada petani tentang cara-cara pengendalian hama tikus yang efektif. Penyuluhan ini mencakup pemahaman tentang siklus hidup tikus, tanda-tanda kehadiran tikus di lahan pertanian, dan metode pengendalian yang aman dan efisien. Dengan pengetahuan ini, petani di 7 desa yang menjadi sasaran gerakan diharapkan dapat mengatasi masalah tikus dengan lebih baik,” Ucapnya.

Selain penyuluhan, BPP Kalitengah juga memberikan dukungan teknis kepada petani dalam implementasi pengendalian hama tikus. Mereka memberikan bantuan berupa umpan racun tikus, emposan dan sarana pendukung lainnya. Hal ini membantu petani dalam menjalankan pengendalian tikus di lapangan dengan lebih efektif.

Sudarto, Koordinator PPL Kalitengah menyampaikan, “Gerakan Pengendalian Hama Tikus ini juga melibatkan kerja sama antara petani di berbagai desa. Mereka diajak untuk bersatu dalam upaya melindungi tanaman padi mereka dari serangan tikus. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, petani dapat saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam menghadapi tantangan hama tikus”.

Kegiatan ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara berbagai pihak yang peduli terhadap pertanian dan kesejahteraan petani. Upaya bersama BPP Kalitengah, penyuluh pertanian, PPL, POPT dan petani di 7 desa ini memberikan harapan bahwa musim tanam tahun ini akan lebih produktif dan terlindungi dari serangan tikus yang merusak.

“Dalam menghadapi tantangan hama tikus, kesadaran dan tindakan bersama menjadi kunci kesuksesan. Melalui Gerakan Pengendalian Hama Tikus yang telah dimulai pada tanggal 27 Oktober 2023, BPP Kalitengah berupaya untuk menciptakan lingkungan pertanian yang lebih sehat dan produktif, serta meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Kecamatan Kalitengah. Semoga gerakan ini menjadi contoh yang menginspirasi wilayah lain untuk melakukan tindakan serupa demi mendukung pertanian Indonesia yang berkelanjutan,” Pungkas Sudarto.(*Kart)


*)Kartono PPL Kec. Kalitengah

Ditengah El Nino, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Panen Raya Padi di Kalitengah

On Oktober 16, 2023

Kalitengah (16/10) - Kepala Dinas ketahanan pangan dan pertanian H. Moch. Wahyudi, Panen raya padi MK II di Desa Pucangtelu Kecamatan Kalitengah, Senin (16/10/2023). Panen raya ini sebagai upaya antisipasi dampak El Nino dan dalam rangka peringatan hari pangan sedunia. 


Hadirnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, H. Wahyudi, dalam kegiatan panen raya ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Dengan panen raya padi MK II, diharapkan produksi padi yang berlimpah akan membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat.

Kepala Desa Pucangtelu Kaseran mengatakan, "Wilayah Desa Pucangtelu ini termasuk Bengawan njero dan sawah tambak. di Desa Pucangtelu kalau airnya cukup hasilnya lebih banyak. Alhamdulillah tahun 2023 ini hasil panen padi melimpah, harganya juga bagus, walaupun ditengah dampak El Nino". 


"Mohon kiranya selalu dibina Dinas Pertanian dalam peningkatan produksi pertanian di wilayah Pucangtelu," Harapnya. 

Camat Kalitengah, H. Nurul Misbah merasa bersyukur "Alhamdulillah kita bisa mengadakan panen raya di Pucangtelu. Setelah 2 tahun mengalami kegagalan karena hama dan kebanjiran, Alhamdulillah tahun ini hasilnya melimpah". 

"Dalam kurun waktu tahun 2023 saja Kecamatan Kalitengah dapat mencapai target tanaman padi hingga minggu ke 1 Oktober dengan luas tanam 2.982 hektar, luas yang baru dipanen 2.246 hektar, dengan rata rata produktivitas 7,4 ton/hektar maka total produksi mencapai 22.066 ton. Dan masih ada sekitar 736 hektar tanaman MK II yang belum panen hingga minggu kedua bulan November 2023. Total bisa menyumbang 166 Milyar," lanjutnya. 


Camat Kalitengah menambahkan, Khusus luas Tanaman Desa Pucangtelu 165 Ha dengan Provitas real rata rata 8.4 ton/Ha GKP maka total produksi dapat mencapai 1.386 ton pada Musim Kemarau Kedua dengan harga 7500-7600/kg maka potensi pendapatan petani Desa Pucangtelu mencapai 10,3 M– 10,5 M/ musim.

"Terimakasih kepada Petani Kalitengah, pahlawan ketahan pangan. Saya apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras dan kerjasamanya dalam mengantisipasi dampak El Nino dengan mengandalkan menanam padi di Musim Kemarau II (MK II) ini, " ucapnya. 

Terkait kelangkaan pupuk, Camat kalitengah menginformasikan, Petani Kalitengah sudah membuat inovasi memanfaatkan limbah untuk membuat pupuk organik cair (POC). Dengan inovasi yan diberi nama Mantan pacar ( Mantapkan pertanian dengan pupuk organik cair). 

Alhamdulillah di Kalitengah aman dari dampak El Nino, buktinya panen padi petani kalitengah meningkat. Karena, Kalitengah diapit dengan 2 Bengawan, yaitu Bengawan Solo dan Bengawan njero. 

Kepala Dinas ketahanan pangan dan pertanian H. Moch. Wahyudi dalam sambutannya menyampaikan, "Lumbung pangan Lamongan ini harus kita pertahankan, Karen lumbung pangan Lamongan no. 1 di Jawa Timur dan No.4 Nasional. Produksi padi kita tahun 2022 Alhamdulillah hampir 1, melihat panen di Pucangtelu yang hasilnya melimpah, semoga tahun ini bisa lebih dari 1 juta ha".  

Menurut Kadis KPP, Panen raya di Kalitengah ini sebagai salah satu peringatan hari pangan sedunia tahun 2023. Peringatan Hari Pangan Sedunia ini mengusung tema "Water is life, water is food, Leave no one behind", Atau memiliki arti "Air adalah kehidupan, air adalah makanan, Jangan tinggalkan siapa pun". Karena air sangat penting, maka sumber air harus kita pelihara, agar tidak meresap langsung hilang. 

"Pupuk organik harus kita gunakan untuk meningkatkan kualitas tanah sehingga menjadi subur. Tanah di Lamongan ini, unsur haranya saat ini dibawah 2%, padahal yang normal minimal 5%. Untuk meningkatkan kualitas tanah ya menggunakan pupuk organik," lanjut Kadis KPP. 

"Alhamdulillah di Kalitengah telah mengembangkan inovasi pupun cair. Memang, Inovasi pupuk cair dan agens hayati harus dikembangkan. Kita buat sendiri, kita pakai sendiri dan juga dipakai masyarakat. Merubah pola memakai pupuk kimia ke organik memang sulit, tapi harus kita upayakan. Kita kembali ke budaya nenek moyang kita, yaitu memakai pupuk organik. Kita bisa memanfaatkan kotoran hewan untuk membuat pupuk organik. Dengan membuat sendiri biaya operasional akan lebih sedikit," Tambahnya.  

Terkait dampak El Nino, panas luar biasa, air menyusut banyak. Dinas KPP menghimbau kita harus berhemat air dan mengajak memelihara air dengan sebaik-baiknya. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian merasa bangga dan bersyukur ditengah panas seperti ini, tepatnya di desa Pucangtelu Kalitengah bisa panen padi di wilayah sawah tambak. Ini sesuatu yang luar biasa dan patut disyukuri bersama. 

Dengan kerjasama kita bersama petani Poktan Gapoktan penyuluh pertanian, BPP, POPT, KUPT Alhamdulillah bisa mengatasi dampak El Nino. Buktinya hari ini adalah hari pertama panen padi Dampak El Nino dari target 3000 Ha.

"Selain antisipasi dampak El Nino, Kabupaten Lamongan juga mengembangkan managemen Tanaman sehat (MTS). Kegiatan ini bisa memanfaatkan dana desa bidang ketahanan pangan. Mari kita wujudkan ketahan pangan mandiri, tangguh dan progresif. Jaga pangan jaga masa depan," pungkas Kadis KPP


Kartono (PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan)

Penyuluh Pertanian Kalitengah Dampingi Petani Somosari dalam Gerakan Pengendalian Wereng

On Juli 11, 2023

Kalitengah (11/7) - Petani di Desa Somosari, Kecamatan Kalitengah, mendapatkan dukungan dari Balai Penyuluhan Pertanian Kalitengah dalam upaya pengendalian serangga hama wereng. Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kalitengah, Sudarto, SP, memberikan dukungan dan bimbingan kepada petani setempat untuk mengatasi masalah serangan wereng yang terjadi di wilayah tersebut.

Wereng merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman padi di daerah Kalitengah, menyebabkan kerugian yang cukup signifikan bagi petani. Untuk menghadapi masalah ini, Balai Penyuluhan Pertanian Kalitengah menginisiasi gerakan pengendalian wereng yang melibatkan penyuluh pertanian dan petani di berbagai desa, termasuk Desa Somosari.

Sudarto, koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kalitengah, menjelaskan pentingnya kerjasama antara penyuluh pertanian dan petani dalam mengatasi serangan wereng. "Kami bekerja sama dengan petani untuk memberikan pengetahuan dan teknik pengendalian wereng yang efektif. Selain itu, kami juga memberikan bimbingan mengenai penggunaan pestisida yang aman dan ramah lingkungan," ujarnya.


Dalam gerakan ini, penyuluh pertanian dari Balai Penyuluhan Pertanian Kalitengah bersama dengan afan dari Dewi Kahyangan mendampingi petani di lapangan untuk memberikan pelatihan secara langsung. Mereka memberikan pengetahuan tentang siklus hidup wereng, metode pengendalian yang tepat, serta penggunaan pestisida yang aman agar serangan wereng dapat ditekan dengan efektif.

Kades Somosari menyampaikan "Kami atas nama petani somosari menyampaikan terima kasih pada Penyuluh Pertanian BPP kalitengah dan Dewi Kahyangan yang telah mendampi petani desa somosari dalam gerakan pengendalian wereng hari ini".

"Mudah-mudahan dengan gerakan masal ini Hama penyakit bisa terkendali dan petani bisa panen melimpah sebagaimana harapan petani desa somosari", harapnya.

Salah satu petani di Desa Somosari, Asmuin, mengungkapkan kegembiraannya atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh Balai Penyuluhan Pertanian Kalitengah. "Kami sangat bersyukur atas bimbingan yang diberikan oleh penyuluh pertanian. Mereka mengajarkan kami teknik pengendalian yang lebih baik dan memberikan solusi bagi masalah yang kami hadapi. Harapan kami hasil panen padi semakin baik," tutur Asmuin dengan senyum.

Gerakan pengendalian wereng ini diharapkan dapat membantu petani di Desa Somosari dan sekitarnya untuk mengurangi serangan wereng dan meningkatkan produktivitas pertanian. Balai Penyuluhan Pertanian Kalitengah juga berencana untuk melibatkan lebih banyak petani di wilayah lainnya dalam gerakan serupa guna meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

Dengan adanya dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh Balai Penyuluhan Pertanian Kalitengah, diharapkan petani di Kecamatan Kalitengah dapat menghadapi tantangan serangan wereng dengan lebih baik dan mencapai hasil panen yang optimal untuk kesejahteraan mereka. (Kartono)

Pucak Musim Tanam Padi, BPP Kalitengah Dampingi Petani Tanam Sistem Jarwo.

On Juni 20, 2023

Kalitengah- Disaat beberapa daerah mulai mengalami kekeringan akibat dampak El Nino, Petani Kalitengah baru memasuki puncak musim tanam Padi bulan Juni-Agustus 2023. Tak tanggung-tanggung jumlah luasan lahan mencapai 2.700 Ha lebih. Ini terjadi pada lahan sawah tambak atau istilahnya lahan Bengawan njero Lamongan. 


Penyuluh Pertanian dan POPT BPP Kalitengah melakukan pendampingan pada petani mulai tanam sampai panen. Tujuannya agar proses budidaya padi aman sampai panen. Pengawalan meliputi, teknis pengolahan lahan, teknis pendampingan sistem tanam, teknis pengendalian organisme pengganggu tanaman, pemupukan, dan lainnya.

Seperti di Desa Lukrejo, pada Jumat (9/6/2023) Penyuluh dan POPT mendampingi petani tanam padi dengan menggunakan sistem jajar legowo atau lebih singkatnya disebut Jarwo. Kegiatan ini merupakan rangkaian Pelatihan pertanian program pemberdayaan masyarakat dengan dana Desa. Pelaksanaan tanam padi sistem Jarwo ini merupakan aplikasi dari pelatihan pertanian session 1, bulan mei kemarin. 

Koordinator penyuluh BPP Kalitengah, Sudarto bersama PPL lainnya Kartono, Rizqi dan Watini dan POPT Ari terjun langsung ke lahan memberikan contoh tanam sistem jajar legowo spesifik lokasi Kecamatan Kalitengah. 

Sistem Jarwo sendiri, walaupun bukan menjadi pilihan utama, tetapi merupakan sistem yang sudah diakui oleh petani bisa meningkatkan produksi padi. Jadi tetap dijadikan materi untuk disampaikan pada petani. Hanya saja kendalanya ada di kemauan petani dan skill tenaga tanam. 

Di lahan sawah tambak inilah petani mengantungkan hidupnya dari panen padi yang baru bisa ditanam bulan Juni-Agustus ini. Tanam padi ini sangat dinantikan, karena untuk mendukung kesediaan pangan selama setahun. 

Dari pola tanam ikan-ikan-padi, petani diuntungkan saat tanam padi, karena lahannya sangat subur. Bagaimana tidak, tanam hanya sekali dan banyak pupuk organik dari kotoran ikan. Hal ini sangat menguntungkan, dan terbukti petani tambak bisa menghasilkan panen padi lebih dari 7 ton dari setiap hektarnya. Bahkan jika kondisi baik dan beruntung bisa menghasilkan 9 ton/ha. 

Lebih diuntungkan lagi, pada saat panen raya petani Kalitengah mendapatkan harga yang tinggi. Harga gabah kering sawah bisa mencapai Rp. 5.700-6.000 per kg. Hal ini juga dikarenakan banyak pembeli gabah dari luar daerah. 


Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Rompi dan Topi Baru

On Januari 04, 2022


Oleh: Kartono*)


Ketika kami kunjungan lapang ke Kelompok Wanita Tani (KWT) "Srikandi" Desa Butungan Kecamatan Kalitengah, seorang Ibu-Ibu anggota KWT berkata,
"Kaget aku didatangi petugas-petugas pakai rompi"
"Saya kira satgas banjir," Lanjutnya. 
"Bukan Bu kami satgas pengendali tikus," kami menjawab sambil ketawa bersama 20 an anggota KWT, karena kebetulan hari itu ada pelatihan pembuatan brand produk pertanian dan pemasaran online.

Kami memaklumi keheranan wanita tani, karena kami belum pernah pakai seragam seperti rompi baru yang kami pakai ini. biasanya pakai seragam kerja sebagaimana jadwal. 

Menjelang tahun baru kemarin, juga menjelang merger Dinas TPHP dan Dinas Ketahanan Pangan menjadi Dinas Baru, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Lamongan mendapatkan bantuan sarana penyuluh berupa rompi dan topi lapangan dari Kementrian Pertanian RI melalui BPSDMP. Bantuan ini didistribusikan kepada penyuluh pertanian di Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pertanian.

Saat menerima dan mencoba rompi baru ini beberapa BPP mengeshare foto di group WA dan status dengan berbagai gaya. Ada yang pakai gaya wayang berjeje-jejer, ada yang pakai gaya melesat dan ada yang pakai gaya bebas. Gaya apapun sah-sah saja sih, asalkan jangan pakai gaya terjun bebas saja ya...ha...ha... Tetapi bagaimanapun gayanya PPL tampil lebih keren dan berwibawa dari sebelumnya. Apalagi kalau bisa berkumpul bersama seluruh penyuluh Kabupaten Lamongan yang jumlahnya lebih dari seratus orang. Sayang pandemi Covid-19 masih mengintai yang mengharuskan kita lebih berhati-hati. 

Dengan semangat tahun baru, Dinas baru dan rompi baru ini menjadi motivasi bagi penyuluh pertanian lebih semangat dalam menjalankan aktifitas pendampingan petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.

Tanpa memandang nilai dari rompi dan topi, sebagai PPL Lamongan, saya sendiri merasa bangga memakai rompi yang bertuliskan “Penyuluh Sobat Petani” ini. Dengan rompi dan topi ini Penyuluh Pertanian akan semakin mudah dikenali para petani, meski dari kejauhan, karena rompi ini bisa menjadi identitas seorang penyuluh. Ketika ada yang bertanya "Siapa itu yang pakai rompi baru?", Bisa dijawab sendiri oleh petani "oh itu Pak PEPEEL". 


Itu baru rompi dan topi baru, bisa menunjukkan identitas sebagai PPL, apalagi ditunjang dengan sarana prasarana lainnya seperti alat uji pH meter otomatis, PUTS atau PUTK yang praktis langsung bisa mengetahui unsur hara tanah dengan cepat, aplikasi deteksi serangan OPT, Kendaraan dinas lapangan yang sesuai dan lain-lain. Sepertinya agak mengada-ada ya tetapi itu sebagai senjata kita yang diperlukan untuk mendampingi petani dan menjadi suatu keharusan. Saat ini Khan sudah zaman digital, zaman drone, zaman apa-apa serba aplikasi. 

Menurut Menteri Pertanian M. Yasin Limpo, “Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Sosok yang harus mendampingi petani dan memastikan pertanian tidak terkendala,”. Tentunya kalau menjadi garda terdepan, maka harus punya senjata ampuh dan canggih agar memenangkan setiap pertempuran. 

Kalau ditugaskan di garda terdepan pertanian, lalu apa tugas dari penyuluh?, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi menjelaskan secara rinci fungsi dan tugas penyuluh. “Ada 3 faktor kunci dalam pembangunan pertanian. Pertama, Penyuluh sebagai penelitian inovasi teknologi. Kedua, petani sebagai user teknologi, orang yang memanfaatkan teknologi untuk menggenjot produktivitas dan ketiga ada penyuluh sebagai jembatan antara peneliti dan petani, sosok yang menjadi jembatan antara produk inovasi teknologi dan implementasi di lahan sawah dan ladang,” katanya.

Lebih lanjut Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan “penyuluh harus memastikan petani mau dan mampu mengimplementasikan inovasi teknologi tersebut di lahan masing-masing”
“Tugas penyuluh adalah mendampingi petani. Sehingga, petani dapat dan mau mengimplementasikan inovasi teknologi untuk menggenjot produktivitas,” terang Dedi Nursyamsi.
“Penyuluh pertanian masa depan harus punya prototype, pertama harus menguasai inovasi teknologi. Itu modal menggenjot produktivitas. Kedua, penyuluh harus punya daya juang tinggi, agar bersama petani bisa menggenjot produktivitas, ketiga penyuluh yang menjadi sohib atau soulmate petani. Penyuluh harus dekat dengan petani,” katanya.

Petani Lamongan “Maju, Mandiri, Modern”.


*) PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan, Fasilitator Diklat UMKM BNSP, dll