-->

TENTANG BLOG

"Blog Tentang Pertanian baik pertanian tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan, peternakan, perikanan, atau bertani di pekarangan rumah/ urban farming, hidroponik, vertikultur, minaponik, dll"

ARTIKEL TERBARU

By Kartono Farmer (085745135415). Diberdayakan oleh Blogger.
60 Peserta SL-IPDMIP Kalitengah Belajar Budidaya Padi ke BPTP Malang

On Oktober 11, 2022

Lamongan - BPP Kalitengah memfasilitasi peserta SL IPDMIP dari desa Mungli dan desa Tunjungmekar studi banding dan belajar budidaya padi di BPTP Malang Jawa Timur, Selasa (11/10/2022). 

Kegiatan ini diikuti 60 orang petani peserta SL IPDMIP dan didampingi 6 orang penyuluh, POPT dan pendamping IPDMIP.

Mengawali sambutannya, Dr. Atekan, kepala BPTP Malang mengapresiasi kinerja petani yang sukses dan semangat terus memproduksi padi. "Terimakasih atas perjuangan petani, termasuk perjuangan petani Lamongan, sehingga 3 tahun ini Indonesia tidak impor beras dari luar negeri," ucapnya. 

Dr. Atekan juga menginformasikan bahwa BPTP ini telah mengembangkan padi genjah yang namanya cakrabuana, dalam kondisi terik matahari normal, umurnya cuma 75 HST dan hasil.

"Varietas unggul padi yang Bapak-bapak tanam itu hasil penelitian BPTP ini, seperti Inpari yang kepanjangannya inbrida padi sawah irigasi ini," tambahnya. 

Dari segi peternakan, lanjut Atekan, BPTP juga mengembangkan ayam KUB, yang saat ini sangat diminati petani karena keunggulan produksinya. 

Terbaru, Dr. Atekan menginformasikan, bahwa BPTP dalam proses berganti nama menjadi balai pelayanan standarisasi pertanian. "Benih padi bapak-bapak juga harus berstandar, termasuk teknik budidaya di lahan, juga harus sesuai standar. Nanti proses standarisasinya ya disini" ucapnya. 

Dr. Atekan yang ternyata asli Lamongan ini sangat memotivasi para petani agar semangat menyekolahkan anaknya, "Orang Lamongan ini pintar-pintar, karena banyak makan ikan, tinggi proteinnya. Maka, Ayo kita dorong anak-anak kita untuk berprestasi". 

Selanjutnya petani kalitengah mendapatkan materi tentang budidaya padi sawah tambak dari peneliti BPTP Malang, Adriansyah.

Dalam paparannya, Adriansyah menyampaikan kalau di lahan tambak maka pilihlah varietas yang produktivitas tinggi, perakaran kuat, tahan rendaman, seperti Inpari 29 Rendaman. 



Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

BPP Kalitengah Adakan Forum Berbagi Pengalaman Antar Petani IPDMIP

On September 21, 2022

Kalitengah (21/9) - BPP Kalitengah mengadakan kegiatan Forum Berbagi Pengalaman Antar Petani IPDMIP daerah irigasi (DI) Kesepakatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan. Kegiatan ini bertempat di Gedung Serbaguna Gapoktan Sri Rejeki Desa mungli Kecamatan Kalitengah, dilaksanakan pada hari Rabu (21/9).


Kunjungan lintas desa kegiatan IPDMIP ini dihadiri 50 peserta dari 5 Desa, diantaranya; Desa Mungli, Pengangsalan, Canditunggal, Sugihwaras, Tunjungmekar dan Somosari. 

Kades Mungli, dalam sambutannya menyampaikan, "3 tahun Desa Mungli menganggarkan Agens hayati beauveria dan Pgpr gratis untuk petani. Tahun depan kita anggarkan produksi pupuk cair, mandiri biaya dari desa dan akan kita bagikan gratis juga". 


"Wilayah Kalitengah sangat membutuhkan Pupuk untuk perikanan.Saat ini wilayah kami akan memasuki masa budidaya ikan, karena sebagian besar sudah hampir selesai panen padi," ungkap Kades Sutrisno. 

"Maka mohon kami dibantu untuk penyelesaian masalah pupuk ini, kita sudah capek demo pupuk," lanjut Sutrisno. 

Abas Sholeh, Kepala UPT PPPK Solokuro mengapresiasi program ketahanan Desa Mungli " Terimakasih atas partisipasi Desa Mungli yg telah memberikan Agens hayati gratis untuk petani dari program pemberdayaan dana desa. Ini sesuai arahan dari Bupati Lamongan yang menyarankan pemakaian dana desa untuk pemberdayaan masyarakat untuk ketahanan pangan, diantaranya untuk Rubuha atau untuk pembuatan pupuk Organik".


"Dengan adanya pengurangan subsidi pupuk, pemakaian pupuk organik menjadi salah satu solusi pendukung budidaya yang harus dipenuhi, apalagi diproduksi oleh kelompok tani sendiri," Lanjut Abas Sholeh. 

Kabid SDM dan penyuluhan, Nazilatul Fikriyati mengapresiasi program pemerintah Desa Mungli untuk pemberdayaan masyarakat dalam sektor pertanian dari dana desa, yaitu pembagian pupuk & Agens hayati gratis. 

"Kami titip ke Pak Camat melalui kasi ekbang, untuk menyampaikan ke Desa-desa untuk melaksanakan kegiatan ketahanan pangan sesuai dengan kebutuhan dari petani," Lanjut Kabid SDM.


Kabid SDM Berharap Forum berbagi ini sebagai ajang sharing antara pelaksana IPDMIP di wilayah satu dengan wilayah lain. Harapannya, walaupun kegiatan sudah selesai, petani bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat sekolah lapang dan Bisa ditiru dan diadopsi petani lain.

"Peserta SL IPDMIP ini supaya bisa menularkan cara budidaya dan teknologi yang memberikan dampak yang lebih baik lagi," lanjutnya. 

Lebih lanjut Kabid SDM mengajak petani untuk berbudidaya pertanian secara sehat, diantaranya menggunakan pupuk organik, pemakaian Agens hayati, pupuk cair dan penanaman refugia. "Semua itu bisa kita buat dengan memanfaatkan bahan-bahan disekitar kita," ucapnya. 

Pelatihan pertanian seperti halnya Sekolah Lapang IPDMIP ini dalam rangka peningkatan SDM masyarakat. "SDM harus kita bangun dulu sebelum membangun yang lain, karena SDM ini sebagai pelaku dan juga sebagai sasaran," ujar Kabid SDM.

Mewakili Camat Kalitengah, Kiyat, Kasi PPM menyampaikan, "Camat Kalitengah sudah menyalurkan dana desa untuk ketahanan pangan, diantaranya; untuk pembangunan pagupon burung hantu, saluran irigasi dan program ketahanan pangan lainnya". 

Kiyat juga mengapresiasi program pemerintah desa dalam bidang pertanian, yaitu pembagian Agens hayati gratis tiap tahun dan juga sudah mewujudkan gedung Gapoktan.

Acara dilanjutkan dengan sharing antar petani peserta SL IPDMIP, diawali dengan pemaparan Gathot Sukamto dari petani Desa Mungli dan dilanjutkan petani lainnya. 

Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Peserta SL-IPDMIP Kalitengah Adakan Pengamatan OPT Rutin, Apa Hasilnya?

On Agustus 11, 2022

Lamongan - Sekolah Lapang IPDMIP Desa Mungli sudah memasuki pertemuan yang ke-6, Kali ini dilakukan pengamatan OPT di lahan laboratorium lapang dengan umur padi 36 HST, pengamatan dilakukan hari Kamis (11/8/2022). 


Kades Mungli, Sutrisno mengatakan, "Alhamdulillah tahun ini kita dapat kegiatan pelatihan dari pertanian yaitu SL IPDMIP, harapannya dengan adanya pelatihan ini mudah-mudahan pengalaman dan pengetahuan dalam berbudidaya pertanian bisa meningkat sehingga produktivitas pertanian bisa maksimal dengan biaya produksi padi seminimal mungkin". 

Kades Sutrisno, melanjutkan"Lebih-lebih mulai juli kemarin untuk subsidi pupuk kemarin hanya urea dan NPK sehingga dengan adanya pelatihan ini yang di dalamnya ada pelatihan pembuatan pupuk organik dengan harapan di tahun depan kita bisa produksi pupuk organik lagi karena nitrogenik juga sudah tidak ada subsidi mudah-mudahan kita bisa bersaing dengan pupuk organik yang lain".


"Desa Mungli sudah berjalan 2 tahun berjalan, kita menyiapkan agen hayati untuk pengendalian hama dan penyakit, yaitu Beauveria dan Pgpr sehingga nanti bisa membantu petani yang ada di sini agar tidak hanya mengandalkan obat-obatan kimia, tapi bisa mengendalikan secara alami," jelasnya. 

Gatot Sukamto melaporkan, Hasil pengamatan pada pertemuan ke-6 SL IPDMIP Desa mungli Kecamatan Kalitengah, "Pada pengamatan yang kedua di lahan Pak siswandi dengan varietas Inpari 42, umur tanaman 38 hari setelah tanam (HST), dalam pengamatan kami sebagai berikut; rumpun pertama anakan 17 tinggi 95 yang ditemukan hanya tomcat satu ekor, rumpun kedua anakan 20 tinggi 104 cm yang ditemukan tidak ada apapun, rumpun yang ketiga anakan 24 tinggi 95 cm yang ditemukan ada bercak di daun, rumpun keempat anakan 20 tinggi 95 cm yang ditemukan ada bercak di daun, rumpun kelima anakan 23 tinggi 120 cm yang ditemukan ada bercak juga ada kepik helm 2 ekor, rumpun keenam anakan 27 tinggi 98 cm yang ditemukan kepik 2 ekor dan ada bercak di daun, rumpun ke-7 anakan 28 tinggi 97 cm yang ditemukan kepik helm 3 ekor, rumpun ke-8 anakan 28 tinggi 98 cm yang ditemukan tomcat dan ada bercak di daun rumpun ke-9 anakan 28 tinggi 99 cm yang ditemukan kepik hrlm 2 ekor, rumpun yang terakhir rumpun ke-10 anakan 19 tinggi 102 cm yang ditemukan kepik helm 2 ekor".


"Kesimpulan dari kelompok 1 tanaman tersebut aman karena banyak musuh alami seperti tomcat dan kepik helm," tambahnya.

Dalam pembahasan, Khusnunnisa menyampaikan "dari hasil pengamatan Kelompok 1, dalam 10 rumpun rata-rata WBC 0 ekor, kumbang helm 1 ekor/rumpun dan Tomcat 0,5 ekor/rumpun. Maka dapat disimpulkan masih aman, karena musuh alami lebih banyak dari OPT nya".

"Kelompok 2, ditemukan WBC 0,5 ekor/rumpun, tomcat 0,9 ekor/rumpun, kumbang helm 1 ekor/rumpun dan laba-laba 1 ekor/rumpun. Di kelompok 2 ini juga termasuk masih aman karena ditemukan musuh alami daripada OPT nya. Sedangkan dikelompok 3 tidak ditemukan OPT, hanya bercak daun" jelas Khusnun.

Di akhir pembahasan, Khusnun memberikan rekomendasi pengendalian untuk lahan laboratorium lapang ini adalah dengan penyemprotan Agens Hayati rutin untuk pengendalian alami dan penyemprotan OPT blast.

Sudarto menegaskan, "Di Desa Mungli sudah disediakan Agens Hayati, saya mohon dimanfaatkan dan disemprotkan di Tanaman padi saat pagi atau sore hari. Kita lakukan pencegahan atau antisipasi dulu dengan Agens Hayati, jangan diikit-dikit disemprot dengan racun atau pestisida". 

"Kita juga supaya melakukan pengamatan secara teratur, jangan hanya dilihat dari atas pematang lahan," pinta Sudarto mengakhiri sambutannya.

Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Pupuk Langka, Petani Kalitengah Praktek Bikin Pupuk Organik

On Juni 21, 2022

Petani Kalitengah peserta sekolah lapang IPDMIP Desa mungli Kecamatan Kalitengah mengikuti praktek pembuatan pupuk organik padat (POP) dari Kotoran hewan (Kohe) dan limbah pertanian. selain itu, peserta juga praktek membuat mikroorganisme lokal (MOL) dari buah-buahan yang tidak dimanfaatkan lagi untuk dijadikan pupuk cair dan dekomposer sebagai bahan pengurai limbah menjadi pupuk organik. Sekolah lapang pertemuan ke-3 ini diadakan di Gudang Pupuk Desa Mungli, hari Selasa (21/6). 

Menurut Sudarto koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kalitengah, untuk membuat pupuk organik padat ini dibutuhkan bahan-bahan yang bisa kita cari di lingkungan kita diantaranya kotoran kambing atau sapi, sekam atau sekam bakar, dolomit atau kapur pertanian, daun-daunan hijau atau sejenis legum kemudian kita campur dan dikocor dengan dekomposer EM4".

"Kita praktek membuat pupuk organik ini dalam rangka memenuhi kebutuhan pupuk yang saat ini dirasa masih kurang (langka) selain itu kita juga memanfaatkan bahan-bahan lokal yang ada di sekitar kita untuk membuat pupuk," tambah Sudarto. 

Sudarto mengungkapkan "Dahulu nenek moyang kita dulu menggunakan pupuk organik dalam budidaya pertaniannya. Karena kondisi pupuk subsidi kurang, maka kita menggalakkan penggunaan bahan organik untuk tetap menjalankan usaha pertanian dalam pemenuhan kebutuhan pangan". 

"Dengan diadakannya sekolah lapang dengan pemberian materi dan praktek pembuatan pupuk organik ini, masing-masing petani bisa membuat pupuk organik sendiri di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang ada, seperti kotoran sapi, kambing, kelinci maupun ayam," harap Sudarto. 

"Pemakaian pupuk organik sangat dianjurkan, untuk memperbaiki sistem budidaya, menghasilkan produk yang aman, melestarikan lingkungan dan mengurangi pemakaian pupuk kimia Secara berlahan, walaupun belum bisa 100% pindah dari pupuk kimia bke pupuk organik," Pungkas Sudarto. 

Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Tingkatkan Produksi Padi di Masa Pandemi, Petani Tunjungmekar Ikuti Sekolah Lapang IPDMIP

On Juni 28, 2021

Lamongan (28/06/2021) - Petani Desa Tunjungmekar yang tergabung dalam Gapoktan Sumber Kencono mengikuti sekolah Lapang IPDMIP di MK II yang mulai tanam bulan Juni ini. Sekolah Lapang yang disingkat SL-IPDMIP ini dibuka langsung oleh Koordinator Penyuluh BPP Kalitengah, Sudarto, SP dan Kepala Desa Tunjungmekar. 

Kades Tunjungmekar, Suparlan mengapresiasi semangat petani yang sudah menghadiri sekolah lapang IPDMIP di Desa Tunjung mekar Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan. "Terima kasih atas kehadiran petani tunjungmekar". 

"Tahun ini ayo dicoba sekolah lapang, harapannya hasil panennya bisa lebih baik walaupun di tengah permasalahan petani, baik dari harga maupun dari hama dan penyakit tanaman", harap Suparlan. 


"Ayo kita belajar cara bertani yang terbaik kita perbarui ilmu pertanian kita dengan mengikuti sekolah lapang ini, karena ada hal-hal yang baru yang bisa diserap ilmunya dari  para pemateri di sekolah lapang IPDMIP ini", ajaknya. 

Suparlan memberikan informasi "Sekolah lapang dilaksanakan saat ini sangat tepat karena di Desa Tunjung mekar ini hampir 95% baru selesai tanam padi,  luasnya sekitar ...  hektar dengan varietas yang paling banyak ditanam adalah Inpari 42 dan 43". 

"Karena masih dalam kondisi pandemi covid 19, peserta supaya tetap menjaga protokol kesehatan dengan menerapkan 3M: mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Kita harus berhati-hati betul karena saat ini covid 19 kasusnya meningkat drastis."

Koordinator penyuluh pertanian Kecamatan Kalitengah, Sudarto berpesan "saat ini iklim kurang kondusif, hujan turun agak deres walaupun sudah musim kemarau dan sudah memasuki puncak masa tanam di Kecamatan Kalitengah, maka supaya lebih waspada".

"Alhamdulillah ada upaya dari pemerintah daerah hasil rapat bersama akhirnya Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan memerintahkan membuka Lak Kuro min 40 agar petani wilayah Bengawan jero bisa segera tanam padi semua," lanjut Sudarto. 

"Harapan kami Bapak-Bapak jangan putus semangat untuk bertani padi walaupun banyak tantangan dan hambatannya," harapnya.

Lebih detail Sudarto menerangkan bahwa "Sekolah lapang ini sebagai upaya untuk meningkatkan produksi Padi di lahan  irigasi IPDMIP. Pertanian tidak boleh berhenti, walaupun masa Pandemi Covid-19 karena kita yang mensuplai pangan masyarakat Indonesia".

Dalam kesempatan yang sama, aSetyorini,  Pendamping IPDMIP Kabupaten Lamongan menjelaskan "tujuan program ini membantu pemerintah untuk mencapai kedaulatan pangan dengan meningkatkan produksi". 

"Saat ini untuk meningkatkan produksi tidak bisa dengan perluasan lahan, karena lahan pertanian malah berkurang,   tetapi dengan intensifikasi pertanian diantaranya dengan menerapkan Sistem Jajar Legowo, memperbaiki sistem pemupukan berimbang, dan pengendalian hama penyakit dengan Manajemen Tanaman sehat," Lanjut Rini.

"Karena kegiatan sekolah lapang ini dilaksanakan ditengah pandemi, maka supaya tetap jaga prokes," pesan Rini yang asli Malang ini. 

Setelah dibuka, acara dilanjutkan dengan kontrak belajar untuk menentukan waktu kegiatan, peraturan dan pembagian kelompok". 

Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Dikunjungi Pak Camat, Peserta Sekolah Lapang IPDMIP Tambah Semangat

On Maret 13, 2020

Dikunjungi Pak Camat, Peserta Sekolah Lapang IPDMIP Tambah Semangat

Sekolah Lapang IPDMIP atau disingkat SL-IPDMIP 2020 Kecamatan Kalitengah yang dilaksanakan di Desa Pengangsalan Kecamatan Kalitengah memasuki Pertemuan ke 4, dengan agenda kegiatan Pengamatan OPT pada petak tetap, Pembahasan OPT dan Pelatihan pembuatan Pupuk Phosphat Organik Cair dan Pupuk Kalium organik cair. Kegiatan dilaksanakan pada Jum'at (13/3/2020), bertempat di Posluhdes atau Pos Penyuluhan Pertanian Desa Pengangsalan, tepatnya berada di sawah lokasi Demplot SL-IPDMIP dilaksanakan.

Pada pertemuan SL-IPDMIP kali ini Bapak Camat Kalitengah bersama dengan Sekcam Kalitengah berkunjung Ke Lokasi Sekolah Lapang. Tentunya suatu kehormatan bagi petani dikunjungi langsung oleh Pak Camatnya, hal ini disambut sukacita oleh seluruh peserta dan pendamping SL-IPDMIP dan memberikan energi semangat yang luar biasa untuk terus mengikuti sekolah lapang ini.
Dalam sambutannya Bapak Camat Kalitengah menyampaikan "Sekolah Lapang petani ini dasarnya adalah Surat Iqro' dalam Al Qur'an, yang diwahyukan oleh Allah SWT pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW yang artinya "bacalah" , dan ini tidak sekedar membaca tetapi dibaca, diamati, dan harus  ditindaklanjuti, jadi ilmu yang diberikan oleh pendamping supaya diterapkan di Lapangan untuk bertani lebih baik lagi".
"Saya sarankan untuk petani jangan memakai pestisida yang berlebihan karena dampaknya itu malah tidak bagus untuk tanah dan ekosistem pertanian", jelas Pak Camat.
"Untuk masalah hama tikus saya harapkan tidak memakai setrum tapi dilakukan gropyokan, dan diusahakan untuk tindak lanjuti dengan mengembangkan Burung Hantu sebagai musuh alami tikus, seperti yang dilakukan petani di Kecamatan Babat yang sudah membuat komunitas sendiri"
Dalam akhir sambutannya pak camat berpesan "selamat mengikuti Sekolah Lapang ini dan tetap semangat"

Acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan yel- yel:
Apa Kabar Petani? "Alhamdulillah...Luar Biasa...dahsyat"
Petani Pengangsalan?
"Maju...Mandiri...Modern.."


Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Gerakan Pemberian Umpan Tikus di Canditunggal Berhasil 70 Persen

On April 26, 2019

Gerakan Pemberian Umpan Tikus di Canditunggal Berhasil 70 Persen

Gerakan Pemberian Umpan untuk mengendalikan Hama tikus yang diadakan kelompok tani lestari Desa Canditunggal Kecamatan Kalitengah, Minggu (21/4/2019), berhasil 70 persen. 


Menurut petani Canditunggal, M. Ali mengatakan bahwa kegiatan pemberian umpan ini membuahkan hasil yang maksimal, hampir 70% berhasil. Banyak tikus yang mati di pematang atau sekitar kawasan gerakan pengumpanan.


"Setelah diberi umpan 2 hari berikutnya banyak tikus yg mati, bahkan satu hari setelah diberi umpan sudah banyak tikus yg sudah menunjukkan efek dari obat yang dimakan" ujar Ali.

Salah satu petani Canditunggal, Dito menyampaikan bahwa untuk memberi umpan tikus dibutuhkan obat 1 kg, beras 36 kg dan diberi Minyak jlanta 1/2 liter atau secukupnya.

"Keberhasilan pemberian umpan tikus ini menarik minat petani Desa Kuluran yang kebetulan menjalankan mesin tanam transplanter di Desa Canditunggal. Rencananya di Kuluran akan diadakan gerakan pemberian umpan tikus", jelas Ali.

"Kalau berhasil mengatasi tikus dengan pemberian umpan ini, paling tidak bisa menghindari pemakaian setrum listrik, yang sering digunakan oleh petani" harapnya.

Gerakan pemberian umpan untuk mengendalikan hama tikus yang diadakan kelompok tani Lestari Desa Canditunggal ini difasilitasi Pemerintah Desa Kepala Desa Canditunggal. 
Kiki, PPL Pendamping Desa Canditunggal disela-sela acara sekolah lapang IPDMIP menyampaikan "terima kasih atas  peranp dan sumbangsih dari Kepala Desa dan perintah Desa Canditunggal dalam membantu petani mewujudkan kegiatan tersebut"  

Dalam acara SL IPDMIP di Balai Desa Canditunggal, Jumat (26/4/2019) Sudarto menyampaikan, Alhamdulillah setelah ada kegiatan pengumpanan tikus ini banyak tikus yang mati. Keberhasilan pemberian umpan tikus ini perlu ada tindak lanjutnya, jangan hanya sekali ini saja.

"Semoga kegiatan pemberian umpan tikus ini bisa diadopsi Desa-desa lain di Kecamatan Kalitengah" harap Sudarto, Koordinator PPL Kecamatan Kalitengah. 

Penulis: Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,