-->

TENTANG BLOG

"Blog Tentang Pertanian baik pertanian tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan, peternakan, perikanan, atau bertani di pekarangan rumah/ urban farming, hidroponik, vertikultur, minaponik, dll"

ARTIKEL TERBARU

By Kartono Farmer (085745135415). Diberdayakan oleh Blogger.
MATERI BPP KOSTRATANI BIMTEK PENYULUH SWADAYA IPDMIP KARTONO PENYULUH PERTANIAN

On Oktober 03, 2022

MATERI BPP KOSTRATANI BIMTEK PENYULUH SWADAYA IPDMIP 
Oleh Kartono, Penyuluh Pertanian BPP Kalitengah


KOSTRATANI adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan, yang  merupakan optimalisasi tugas, fungsi  dan peran Balai Penyuluhan Pertanian  (BPP) dengan memanfaatkan IT dalam  mewujudkan kedaulatan pangan  nasional.


Materi Selengkapnya bisa didownload di link dibawah ini:









Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Rompi dan Topi Baru

On Januari 04, 2022


Oleh: Kartono*)


Ketika kami kunjungan lapang ke Kelompok Wanita Tani (KWT) "Srikandi" Desa Butungan Kecamatan Kalitengah, seorang Ibu-Ibu anggota KWT berkata,
"Kaget aku didatangi petugas-petugas pakai rompi"
"Saya kira satgas banjir," Lanjutnya. 
"Bukan Bu kami satgas pengendali tikus," kami menjawab sambil ketawa bersama 20 an anggota KWT, karena kebetulan hari itu ada pelatihan pembuatan brand produk pertanian dan pemasaran online.

Kami memaklumi keheranan wanita tani, karena kami belum pernah pakai seragam seperti rompi baru yang kami pakai ini. biasanya pakai seragam kerja sebagaimana jadwal. 

Menjelang tahun baru kemarin, juga menjelang merger Dinas TPHP dan Dinas Ketahanan Pangan menjadi Dinas Baru, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Lamongan mendapatkan bantuan sarana penyuluh berupa rompi dan topi lapangan dari Kementrian Pertanian RI melalui BPSDMP. Bantuan ini didistribusikan kepada penyuluh pertanian di Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pertanian.

Saat menerima dan mencoba rompi baru ini beberapa BPP mengeshare foto di group WA dan status dengan berbagai gaya. Ada yang pakai gaya wayang berjeje-jejer, ada yang pakai gaya melesat dan ada yang pakai gaya bebas. Gaya apapun sah-sah saja sih, asalkan jangan pakai gaya terjun bebas saja ya...ha...ha... Tetapi bagaimanapun gayanya PPL tampil lebih keren dan berwibawa dari sebelumnya. Apalagi kalau bisa berkumpul bersama seluruh penyuluh Kabupaten Lamongan yang jumlahnya lebih dari seratus orang. Sayang pandemi Covid-19 masih mengintai yang mengharuskan kita lebih berhati-hati. 

Dengan semangat tahun baru, Dinas baru dan rompi baru ini menjadi motivasi bagi penyuluh pertanian lebih semangat dalam menjalankan aktifitas pendampingan petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.

Tanpa memandang nilai dari rompi dan topi, sebagai PPL Lamongan, saya sendiri merasa bangga memakai rompi yang bertuliskan “Penyuluh Sobat Petani” ini. Dengan rompi dan topi ini Penyuluh Pertanian akan semakin mudah dikenali para petani, meski dari kejauhan, karena rompi ini bisa menjadi identitas seorang penyuluh. Ketika ada yang bertanya "Siapa itu yang pakai rompi baru?", Bisa dijawab sendiri oleh petani "oh itu Pak PEPEEL". 


Itu baru rompi dan topi baru, bisa menunjukkan identitas sebagai PPL, apalagi ditunjang dengan sarana prasarana lainnya seperti alat uji pH meter otomatis, PUTS atau PUTK yang praktis langsung bisa mengetahui unsur hara tanah dengan cepat, aplikasi deteksi serangan OPT, Kendaraan dinas lapangan yang sesuai dan lain-lain. Sepertinya agak mengada-ada ya tetapi itu sebagai senjata kita yang diperlukan untuk mendampingi petani dan menjadi suatu keharusan. Saat ini Khan sudah zaman digital, zaman drone, zaman apa-apa serba aplikasi. 

Menurut Menteri Pertanian M. Yasin Limpo, “Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Sosok yang harus mendampingi petani dan memastikan pertanian tidak terkendala,”. Tentunya kalau menjadi garda terdepan, maka harus punya senjata ampuh dan canggih agar memenangkan setiap pertempuran. 

Kalau ditugaskan di garda terdepan pertanian, lalu apa tugas dari penyuluh?, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi menjelaskan secara rinci fungsi dan tugas penyuluh. “Ada 3 faktor kunci dalam pembangunan pertanian. Pertama, Penyuluh sebagai penelitian inovasi teknologi. Kedua, petani sebagai user teknologi, orang yang memanfaatkan teknologi untuk menggenjot produktivitas dan ketiga ada penyuluh sebagai jembatan antara peneliti dan petani, sosok yang menjadi jembatan antara produk inovasi teknologi dan implementasi di lahan sawah dan ladang,” katanya.

Lebih lanjut Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan “penyuluh harus memastikan petani mau dan mampu mengimplementasikan inovasi teknologi tersebut di lahan masing-masing”
“Tugas penyuluh adalah mendampingi petani. Sehingga, petani dapat dan mau mengimplementasikan inovasi teknologi untuk menggenjot produktivitas,” terang Dedi Nursyamsi.
“Penyuluh pertanian masa depan harus punya prototype, pertama harus menguasai inovasi teknologi. Itu modal menggenjot produktivitas. Kedua, penyuluh harus punya daya juang tinggi, agar bersama petani bisa menggenjot produktivitas, ketiga penyuluh yang menjadi sohib atau soulmate petani. Penyuluh harus dekat dengan petani,” katanya.

Petani Lamongan “Maju, Mandiri, Modern”.


*) PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan, Fasilitator Diklat UMKM BNSP, dll

PPL & POPT Kalitengah Dampingi Petani Dalam Pengendalian Hama Tikus Serentak

On Desember 17, 2021

Kalitengah (17/12) - Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) BPP Kalitengah mendampingi petani, kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) dalam pengendalian hama tikus secara masal.  

"Kali ini kita gerakan di 2 titik, yaitu di desa Sugihwaras dan Desa Kuluran, yang diikuti lebih dari 100 orang," jelas Sudarto Koordinator PPL BPP Kalitengah.

"Seminggu yang lalu juga mendampingi petani dalam gerakan pengendalian Tikus di Desa Kediren yang dihadiri Muspika dan Sekdin Dinas TPHP Lamongan," imbuhnya. 

"Saat ini petani mengalami serangan hama tikus yang sangat hebat, hal ini diakibatkan dari banjir disebelah selatan dan Meluapnya Bengawan solo di Sebelah Utara. Sehingga terjadi migrasi tikus dan menyerang tanaman padi yang ada di 8 Desa wilayah tengah, yaitu Sugihwaras, Canditunggal, Kuluran, Kalitengah, Kediren, Butungan dan Pengangsalan," terang Sudarto. 

Pengendalian hama Tikus di Kalitengah sudah dilaksanakan mulai 2 bulan yang lalu sebelum ada tanaman, sampai saat ini. Gerakan pengendalian dibarengi dengan program Camat Kalitengah dengan pemasangan Baner larangan berburu burung hantu, Garangan, katak, dll yang merupakan predator tikus dan wereng. 

"Kami mewajibkan tiap Desa membuat pagupon burung hantu, minimal 1 buah dalam kawasan 10 Ha," kata Camat Kalitengah Ir. H. Mulkan saat gerakan pengendalian di Desa Kediren yang juga diikuti Sekdin Dinas TPHP Lamongan. 

Khamim, ketua Poktan Harta Agung 05 menuturkan " ini gerakan pengumpanan yang kedua, semoga upaya kami berhasil dan padi yang baru kita tanam ini aman dari tikus dan bisa sukses sampai panen". 

Upaya pengendalian Tikus di Kalitengah sudah dilakukan berbagai cara, baik di pasang pagar plastik, pengumpanan tikus, ditembak bahkan masih ada yang nekad memakai stroom listrik. Semua ini dalam upaya pengamanan produksi padi. 
@bppkalitengah 
@kartonolamongan 
#kartonolamongan 


Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Bina Desa IMABI IV, Latih Petani Desa Klitih Hasilkan Rupiah dari Limbah Ternak

On Juni 05, 2021

Bina Desa Imabi, Latih Petani Desa Klitih Hasilkan Rupiah dari Limbah Ternak

Jombang (05/06/2021) - Ikatan Mahasiswa Administrasi bisnis Indonesia (IMABI) Wilayah IV mengadakan bina desa di Dusun Klitih Desa Mojoklitih Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Salah satu kegiatannya adalah pelatihan pembuatan Pupuk organik untuk merubah Limbah peternakan menjadi sumber rupiah. Kegiatan ini diadakan dirumah Kepala Dusun Klitih, Ali Ta'in.

Menurut Koordinator, Hasrul Aryo P "Desa adalah penopang kebutuhan dan kemajuan bangsa, maka harus diberdayakan sesuai dengan kondisi dan potensinya".

"Dengan bina desa ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli dan kontribusi mahasiswa dan bisa mengembangkan potensi desa agar masyarakat desa bisa lebih mandiri dan menghasilkan produk yang diminati", ungkap  Hasrul.


Kegiatan bina desa yang dilaksanakan tgl 4-6 Juni 2021 ini bertema "Pembangunan Desa Produktif dengan pengembangan SDA melalui SDM berdikari".

Pelatihan Pembuatan pupuk organik ini menghadirkan fasilitator Pendidikan dan Pelatihan UMKM sertifikasi BNSP yang juga berprofesi sebagai penyuluh  pertanian, Bapak Kartono. 

Menurut peserta limbah ternak baik dari Sapi atau kambing sangat melimpah, karena hampir setiap rumah di Dusun Klitih ini mempunyai hewan ternak yang dipelihara sebagai simpanan atau usaha. Dan limbah ternak tersebut tidak diolah jadi pupuk organik bahkan kadang dibakar saja. Memang ada sih sebagian yang dibawah kesawah tetapi lebih banyak yang dibiarkan saja. 

Dalam paparannya Kartono mengungkapkan "bahwa Limbah ternak berupa kotoran hewan baik padat maupun cair berpotensi dijadikan Pupuk organik bagi tanaman dan untuk memperbaiki tanah pertanian yang kurang akan bahan organik". 

"Kotoran hewan ini dianggap limbah yang mengganggu, eits jangan salah, yang biasanya kita anggap limbah ini ternyata bisa kita olah menjadi pupuk organik  dan menghasilkan rupiah", paparnya. "Pupuk organik yang sudah jadi ini dengan berat sekitar 3-5 kg ini saja harganya sudah Rp. 5.000 rupiah loh", sambil menenteng contoh pupuk organik kemasan. 

Menurut Kartono untuk membuat pupuk organik ini caranya sangat mudah, kita hanya memanfaatkan bahan yang ada disekitar kita, yaitu Limbah pertanian (kotoran hewan) dicampur dengan Arang sekam, Grajen kayu , Dolomit atau Kapur Pertanian dan di siram dengan dekomposer, diaduk merata dan difermentasi Selama 3 Minggu. "Teorinya sangat mudah, yang susah itu prakateknya", guraunya.

"Harapan saya setelah pelatihan ini ada bekasnya, syukur Alhamdulillah kalau generasi milenial ikut berperan bisa membuat unit usaha pengolahan pupuk dan bisa dijual baik secara online maupun offline" pungkas Kartono.

Adanya Pelatihan ini ternyata tidak sia-sia, Ketua kelompok tani Klitih mengungkapkan, setelah acara pelantihan ini, petani akan difasilitasi desa dengan alat choper untuk produksi pupuk organik. 






Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,