-->

TENTANG BLOG

"Blog Tentang Pertanian baik pertanian tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan, peternakan, perikanan, atau bertani di pekarangan rumah/ urban farming, hidroponik, vertikultur, minaponik, dll"

ARTIKEL TERBARU

By Kartono Farmer (085745135415). Diberdayakan oleh Blogger.
Siswa RA Al Amal Belajar Bertani Sejak Dini di KRPL Sumber Mulyo

On Oktober 03, 2019

Siswa RA Al Amal Belajar Bertani Sejak Dini di KRPL Sumber Mulyo

Usaha pertanian saat ini banyak ditinggalkan, terutama kaum muda. Kesan bahwa bertani itu susah, berat, kotor dan rendahan masih terpatri dalam pikiran mereka, sehingga mereka memilih profesi lain selain bertani. Saat ini mayoritas pelaku usaha pertanian di dominasi kaum tua antara 50 sampai 75 tahun.


Dunia pertanian saat ini sangat menjanjikan, di Kecamatan Kalitengah saat ini panen padi bisa mencapai 8-9 ton per Ha, dengan harga per kg nya Rp. 5300 ditaksir per ha lahan mendapatkan hasil sekitar Rp. 42.400.000 sampai Rp. 47.700.000,-, dirata-rata sekitar Rp. 45.000.000,-. Ini panen 1 kali, belum yang tambaknya ya.

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Pertanian saat ini juga sudah bergerak dengan mengadakan program Petani Milenial, petani zaman now yang mempunyai kemampuan akses teknologi informasi dan pemasaran secara online.  Petani milenial diharapkan mampu menggantikan petani pendahulunya dan menjadikan pertanian lestari berkesinambungan.

Untuk meningkatkan minat bertani sejak dini, Siswa RA Al Amal  Belajar Bertani Sejak Dini di KRPL sumber Mulyo, Kamis (3/10/2019). Kegiatan ini merupakan kerjasama RA Al Amal dengan  KRPL Sumber Mulyo, Tujuannya untuk mengenalkan cara bertani sejak dini pada anak-anak usia PAUD, TKA dan TK B. Sehingga anak-anak kita tahu tahapannya bertani, tahu jerih payah perjuangan petani. Diibaratkan adanya nasi itu tidak kok tiba-tiba ada begitu saja kemudian tinggal makan, tetapi tahu bahwa untuk menjadi nasi memerlukan proses yang panjang, ya perlu ditanam dulu selama 100 hari, dipupuk, disemprot, diairi, disiangi, kemudian dipanen, dijemur, digiling, dimasak baru menjadi Nasi yang ada di meja makan. Jangan dilupakan, ada juga peran ibu yang memasak nasi dengan penuh kasih sayang. Dengan demikian juga akan memberikan pelajaran rasa syukur pada anak-anak  kita.

KRPL sumber Mulyo atau Kawasan Rumah  Pangan Lestari yang berdomisili di Desa Kediren Kecamatan Kalitengah, Lamongan ini adalah salah satu program pemerintah melalui kementerian Pertanian untuk pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk ditanami sayuran, budidaya ternak dan ikan.

Program ini juga sejalan dengan program pendidikan, bahwa di PAUD ada puncak tema, salah satunya adalah pengenalan tanaman atau belajar menanam.

Sekitar 40 anak RA AL Amal mengikuti bimbingan cara menanam dengan serius dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan kalitengah. Kartono menjelaskan " Anak-anak hari ini kita menanam sayuran Cabe di Polibag ya, terlebih dahulu nanti polibab kita lipat ujungnya sekitar 3 cm, kemudian kita kasih media tanam berupa tanah, kompos dan sekam. setelah itu kita tanami bibit cabe ya...."

"Setelah kita tanami kemudian kita siram dan pelihara, setiap hari kita siram 2 kali sehari pagi dan sore ya. Siap memelihara sayuran di Rumah? Jelas Kartono, " SIAAAAAP", jawab Siswa RA Al Amal dengan semangat.
Kegiatan pengenalan Bertani Sejak Dini ini di akhiri dengan penutupan dan foto bersama. Diantaranya foto bersama di zona Selfi KRPL Sumber Mulyo.

Rangkaian kegiatan pengenalan bertani sejak dini didampingi langsung oleh kader KRPL SUmber Mulyo. anak-anak yang lagi semangat ini diberi polibag satu-satu, kemudian di dimohon mengisi sendiri polibag dengan tangan dan menanam sendiri. ini semua dilakukan agar anak-anak faham cara menanam dan bisa mempraktekkannya. hal ini sesuai dengan prinsip penyuluhan pertanian  " Mendengar maka Lupa, Melihat maka Ingat, Mengerjakan maka akan bisa".

Selain bisa menanam anak-anak juga diberi tanggungjawab untuk memelihara setiap hari dengan cara menyirami 2 kali sehari. selain itu untuk memberi semangat, siapa yang bisa memelihara dengan baik sampai berbuah maka akan mendapat hadiah, apa hadiahnya? tunggu aja tanggal mainnya ya.

Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Peringati Hari Tani Nasional, Petani Kalitengah Gelar Panen Raya

On September 24, 2019

Peringati Hari Tani, Petani Kalitengah Gelar Panen Raya


Hari ini petani memperingati hari tani Nasional. Harapannya kesejahteraan petani semakin baik dari tahun ke tahun. Karena bangsa yang baik adalah bangsa yang bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.


Untuk memperingati hari tani Nasional, petani Kalitengah mengelar panen raya di Desa Kuluran. Acara panen dan tasyakuran panen diadakan di Sawah H. Anam, Ketua Gapoktan Tumbuh Desa Kuluran, yang dipanen dengan menggunakan mesin panen (combine harvester).



Acara panen raya ini dilaksanakan secara simbolis  oleh Camat Kalitengah Soejirman Sholeh dengan menjalankan sendiri mesin panen Combine Harvester. Hadir bersama dalam acara ini Muspika Kecamatan Kalitengah lengkap baik sekcam, kasi ekbang, Polsek Koramil, BPP Kecamatan Kalitengah, Kepala Desa Kuluran bersama perangkat, ketua Gapoktan, bersama  dengan Poktan dan anggota.

H. Anam menyampaikan "acara ini sebagai ungkapan rasa syukur  Petani Kuluran khususnya dan  Petani Kalitengah umumnya, Karena hasil panen tahun ini sangatlah baik dan melimpah. Varietas yang saat ini menjadi andalan di Kecamatan Kalitengah adalah Inpari 32, Inpari 42 dan Logawa".

Sudarto, Koordinator BPP Kecamatan Kalitengah menambahkan "panen  tahun ini  tergolong luar biasa.  bagaimana tidak, saat ini petani bisa  panen padi sebesar 8-10 ton/ha GKP, dengan potensi hasil yang biasanya cuma 7 ton/ha".





Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Wujudkan PPL Milenial, BBPP Ketindan Adakan Pelatihan Metode Penyuluhan Berbasis data & IT

On Agustus 26, 2019

Wujudkan PPL Milenial, BBPP Ketindan Adakan Pelatihan Metode Penyuluhan Berbasis data & IT

Untuk membangun landasan, memberikan wawasan berfikir secara komprehensif dan meningkatkan profesionalisme bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan akan melaksanakan Pelatihan Metodologi Penyuluhan Berbasis Data dan IT dengan metode Blended Learning, (tertulis dalam website resmi BBPP Ketindan).


Pelatihan Metodologi Penyuluhan Berbasis Data dan IT ini dilaksanakan mulai tanggal 26 Agustus dengan menjaring peserta melalu pre rest online sampai tanggal 1 September 2019. Karena sistemnya blender learning tanggal 3-8 September 2019 peserta mengikuti pelatihan online, modalnya kuota HP atau WiFi. Dilanjutkan tanggal 9-15 peserta diharapkan bisa mengikuti post test  sebagai salah satu unsur penentuan untuk dipanggil mengikuti pelatihan langsung di Ketindan.

Tercatat dalam data website BBPP Ketindan,  peserta pelatihan sejumlah 150 orang dari seluruh wilayah Indonesia, yang dibagi menjadi 3 kelas A, B dan C. Peserta diharuskan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan online dengan menonton video pembelajaran, aktif di group pelatihan untuk mengikuti sesi tanya jawab dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh Widyaiswara.

Menurut peserta pelatihan dalam group diskusi, waktu yang diberikan untuk sesi diskusi dan tanya jawab sangat singkat, perlu ditambah. Untuk lebih memperdalam materi panitia memberi kesempatan Peserta bisa langsung komunikasi dengan Widyaiswara.

Materi pelatihan yang diberikan sangat berbobot, diantaranya: penyusunan materi penyuluhan, penyuluhan online dengan Webex, pembuatan selebaran/flyer penyuluhan, pembuatan video penyuluhan dengan Android, pembuatan daftar hadir online, pembuatan quesioner online dan pembuatan blog.

Materi pelatihan sangat cocok untuk era 4.0 ini. Hal dengan ini senada dengan yang disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof Dedi Nursyamsi mengakui, inovasi teknologi bersama sumberdaya manusia dan infrastruktur menjadi pengungkit yang besar dari efisiensi dan daya saing sektor pertanian. Karena itu, penyuluh pertanian sebagai salah satu elemen penting di sektor pertanian, harus meningkatkan   kemampuan diri dalam Informasi Teknologi (IT) dan penyerapan teknologinya.

“Jadi mau tidak mau atau suka tidak suka, penyuluh harus masuk ke era 4.0 yang kini sudah menghasilkan teknologi yang lebih efisien dan produktivitas tinggi. Contohnya traktor, sekarang sudah menggunakan internet,” ujar Dedi, di Jakarta, Selasa (17/9).

Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,