Asosiasi Gapoktan Sumber Makmur Ikuti Kalitengah Tempo Doeloe, Pamerkan Produk Unggulan Pertanian
Kartono Farmer On Agustus 19, 2023
Pada tanggal 19-20 Agustus 2023, Asosiasi Gapoktan Sumber Makmur dengan bangga berpartisipasi dalam Pameran Kalitengah Tempo Doeloe yang diadakan di Pendopo Kecamatan Kalitengah. Acara ini menjadi platform yang ideal bagi asosiasi ini untuk memamerkan produk-produk unggulan dari anggotanya.
TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PADI DENGAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2:1 PADA PETANI DI DESA BULUBRANGSI KECAMATAN LAREN KABUPATEN LAMONGAN
Kartono Farmer On Agustus 05, 2023
BUDIDAYA TANAMAN PADI DENGAN SISTEM TANAM
JAJAR LEGOWO 2:1 PADA PETANI
DI DESA BULUBRANGSI KECAMATAN LAREN
PENDAHULUAN
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Pembangunan ekonomi masih akan tetap berbasis pertanian secara luas. Namun, sejalan dengan tahapan-tahapan perkembangan ekonomi maka kegiatan jasa-jasa dan bisnis berbasis pertanian juga akan semakin meningkat, dengan kata lain kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan unggulan pembangunan ekonomi nasional dalam berbagai aspek yang luas. Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan petani dari usaha tani lahan sawah yang nilai produktivitasnya sudah cukup tinggi adalah dengan menggunakan sistem jarak tanam yang teratur yang merupakan rekayasa teknologi yang ditujukan untuk memperbaiki produktivitas usaha padi (Purnamingsi, 2005) .
Penyuluhan juga dilakukan ketika dinas pertanian mengeluarkan program sekolah lapang IPD-MIP. Sasaran yang ingin diteliti yaitu tak lain petani Di Desa Bulubrangsi Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan, terdapat beberapa kelompok tani diantaranya:
(1) Kelompok Tani Jaya angotanya 65 orang
(2) Kelompok Tani Makmur anggotanya 71 0rang
(3) Kelompok Tani Tirta Sari anggotanya 76 orang
(4) Kelompok Tani Mitra Pajang anggotanya 38 orang. Informan yang ingin diteliti sebanyak 25 orang yang menggunakan jajar legowo.
Fakta dilapangan, petani padi di Desa Bulubrangsi Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan telah mendapatkan penyuluhan mengenai tanaman padi jajar legowo, akan tetapi tingkat adopsi (penerimaan) petani terhadap penyuluhan padi jajar legowo berbeda-beda, oleh karena itu petani ingin meneliti sejauh mana tingkat adopsi terhadap hasil penyuluhan padi jajar legowo.
Rumusan Masalah menguraikan rumusan masalah dibawah ini:
Bagaimana tingkat adopsi teknologi budidaya tanam padi dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 pada petani di Desa Bulubrangsi Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.
Tujuan penelitian ini yakni: untuk mengetahui tingkat adopsi teknologi budidaya tanaman padi dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 pada petani di Desa Bulubrangsi Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.
Manfaat Penelitian:
1. Bagi petani mampu memberikan informasi baru dan sebagai masukan yang dapat
merubah pemikiran menjadi lebih baik terutama
untuk menggunakan sistem tanam
jajar legowo.
2. Bagi Dinas Pertanian dan Dinas PMD dan instansi terkait
untuk perbaikan maupun implementasi program-program kedepannya.
3. Bagi penyusun dapat bermanfaat dalam pengembangan kemampuan
untuk menganalisis dan mendiskripsikan suatu permasalahan berdasarkan fakta
lapangan serta lebih memahami perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi
Pertanian.
4. Bagi Pembaca dapat memberikan manfaat bagi kepentingan
ilmu pengetahuan serta sebagai bahan referensi yang berguna bagi pengkajian
penyuluhan pertanian.
Metode Penelitian :
Lokasi
penelitian ini dilaksanakan di Desa Bulubrangsi Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan Waktu penelitian ini di lakukan selama bulan
April -Juni 2022.
Populasi
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah yang memenuhi
syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dan sampel penelitian
merupakan sumber data artinya bahwa sifat- sifat dan karakteristik dari sebuah
kelompok subjek, gejala atau objek.
Populasi dan sampel berasal dari anggota kelompok tani, di Desa Bulubrangsi Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan sebanyak 25 orang peserta sekolah lapang ipdmip.
Teknik Pengumpulan Data
:
Teknik
pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data yang di berikan kepada responden untuk menggali
data sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu:
1.
Observasi langsung,
yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan
secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian.
2.
Wawancara terstruktur
yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada
daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
dengan panduan kuesioner penelitian.
3.
Dokumentasi yaitu pengumpulan, pemilihan, dan
penyimpanan informasi di bidang pengetahuan, pengumpulan bukti seperti gambar,
kutipan dan referensi lain.
Teknik Analisis Data:
Data yang
dikumpulkan dikategorikan secara tabulasi untuk selanjutnya di analisis secara deskriptif
kualitatif. Analisis kualitatif adalah mengembangkan sebuah konsep yang
sebelumnya sudah ada berupa penjelasan, cacatan observasi, dokumentasi dan
wawancara atau angket. Analisis data ini menggunakan pengukuran terhadap
indikator pengamatan dengan
menggunakan “rating scale” atau skala
nilai.
Hasil dan Pembahasan:
SOP singkat budidaya tanaman padi
1. Budidaya Tanaman Padi
Adapun budidaya tanaman padi yaitu sebagai berikut :
a. Pengolahan Tanah
Pengolahan adalah persiapan tanah untuk penanaman padi sebelum penanaman, persiapan ini harus sudah disiapkan sejak satu bulan sebelum penanaman, pengolahan dapat dilakukan sesuai dengan kondisi ekonomi yaitu pengolahan tanah sawah dengan cara tradisional, yaitu dengan pengolahan tanah sawah dengan alat-alat sederhana seperti sabit, cangkul, bajak dan garu yang semuanya dilakukan oleh manusia atau dibantu oleh binatang misalnya, kerbau dan sapi atau kuda (Suriapermana, dan Syamsiah, 2012).
Ø Pembersihan
Sebelum tanah sawah dicangkul terlebih dahulu dibersihkan dari jerami- jerami atau rumput-rumput yang ada disawah
tersebut, setelah jerami-jerami atau rumput-rumput
dikumpulkan di satu tempat, sebaiknya jangan dibakar tapi diolah menjadi pupuk kompos karena pupuk kompos
sangat bermanfaat bagi tanaman seperti memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanah.
Ø Pencangkulan
Sawah yang akan dicangkul
harus digenagi air terlebih dahulu
agar tanah menjadi lunak dan rumput-rumputnya cepat
membusuk. Pekerjaan pencangkulan ini dilanjutkan pula dengan perbaikan
pematang-pematang yang bocor.
Ø Pembajakan
Sebelum pembajakan, sawah harus digenangi air lebih dahulu.
Pembajakan dimulai dari tepi atau
dari tengah petakan sawah yang dalamnya antara 12-20 cm. tujuan pembajakan adalah mematikan dan membenamkan rumput,
dan membenamkan bahan-bahan
organis seperti pupuk hijau, pupuk
kandang, dan kompos sehingga
bercampur dengan tanah.
Selesai pembajakan sawah digenagi air lagi selama 5-7 hari untuk
mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan
melunakan bongkahan-bongkahan
tanah.
Ø Penggaruan
Pada waktu sawah akan di
garu genangan air dikurangi. Sehingga cukup hanya untuk membasmi
bongkahan-bongkahan tanah saja. Penggaruan dilakukan berulang-ulang sehingga
sisa-sisa rumput terbenam dan mengurangi perembesan air kebawah. Setelah
penggaruan pertama selesai, sawah digenangi air lagi selama 7-10 hari,selang
beberapa hari diadakan pembajakan yang kedua. Tujuannya yaitu: meratakan tanah,
meratakan pupuk dasar yang dibenamkan, dan pelumpuran agar menjadi lebih
sempurna ( Ratna,2000).
b. Penanaman
Pekerjaan penanaman didahului
dengan pekerjaan pencabutan bibit di pesemaian. Bibit yang akan dicabut adalah
bibit yang sudah berumur 25-40 hari (tergantung
jenisnya), berdaun 5-7 helai. Sebelum pesemaian 2 atau 3 hari tanah digenangi
air agar tanah menjadi
lunak dan memudahkan pencabutan (Salim, 2005).
2.
Sistem Tanam Jajar
Legowo Pada Tanaman
Padi
Pola tanam legowo menurut bahasa Jawa berasal dari kata “Lego” yang berarti luas dan “dowo” atau panjang. Cara tanam ini pertama kali diperkenalkan oleh Bapak Legowo, Kepala Dinas Pertanian kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada prinsipnya sistem tanam jajar legowo adalah meningkatkan populasi dengan cara mengatur jarak tanam.
Terima
kasih yang sebesar-besarnya Penulis sampaikan kepada semua pihak yang turut membantu
dalam penyusunan jurnal ini
Peneliti
menyadari masih banyak kekurangan baik dalam bentuk penulisan maupun
penyajiannya, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Demikian
jurnal ini dibuat, semoga Tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada
khususnya dan pembaca pada umumnya serta dapat menjadi tambahan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000. (Penyuluhan Pertanian). Yayasan Sinar Tani. Jakarta.
Anonim, 2007.
(Pengolahan Lahan. Pusat
pengembangan tanaman pangan), Bogor.
Purnamingsi,2005.Http://Pengertian-Padi.Html.
Www.Best
budidaya Tanaman.Blogspot. Com.
Adhisuyaperdana, 2013. Tanaman Padi (Oryza Sativa
L.). Html. Www.
Best budidaya Tanaman. Blogspot.
Com. Diakses pada tanggal 20
Suriapermana
dkk, 1994. Penerapan Sistem
Jarak Tanam Legowo. Html. www.Pusat pengembangan tanaman pangan.
Suriapermana, S dan I. Syamsiah. 2012. Tanam Jajar Legowo Pada Sistem Usahatani
Minapadi- Azola di Lahan Sawah Irigasi. Risalah Seminar Hasil Penelitian Sistem Usahatani dan Sosial Ekonomi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Pangan Bogor.
Ratna D.2000. Peningkatan Produksi
Adopsi Teknologi Su Lebak Tanaman
Pangan. Pusat pengembangan
tanaman pangan, Bogor.
Rogers dan Shoemaker Mugniesyah. 2006. Sistem Tanam Pada Tanaman Pangan. Html. www.
Pusat pengembangan tanaman pangan,
Bogor.
Yunizar dan A. Jamil 2012. Pengaruh sistem tanam dan macam bahan
organik terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah di Daerah Kuala Cinaku, Kabupaten
Indragiri Hulu Riau. Prosiding Seminar
Nasional Hasil Penelitian Padi. Balai Besar Penelitian
Padi.
Anonimus, 2011.
(Cara Meningkatkan Produksi
Tanaman Padi Dengan
Sistem Tanam jajar legowo). Gerbang
Pertanian,