-->

TENTANG BLOG

"Blog Tentang Pertanian baik pertanian tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan, peternakan, perikanan, atau bertani di pekarangan rumah/ urban farming, hidroponik, vertikultur, minaponik, dll"

ARTIKEL TERBARU

By Kartono Farmer (085745135415). Diberdayakan oleh Blogger.
Pasar Pangan Murah di Kalitengah dibuka Dirjen Serealia Kementan, 2 Jam Ludes Terjual

On April 25, 2022

Lamongan (25/4) - Gelar pasar murah di Kecamatan Kalitengah dibuka langsung Dirjen Serealia Kementerian Pertanian. Pasar pangan murah yang digelar di pendopo kecamatan ini menyediakan 6 Jenis pangan yaitu: Beras, Gula, minyak, bawang putih, bawang merah dan Fiber cream. 

Pasar pangan murah ini sangat diminati warga Kalitengah, nggak sampai 2 jam minyak 2000 liter dan gula 1000 kg ludes terjual. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, Ir. Sukriya, MM, menyampaikan, gelar pasar murah untuk meningkatkan produk pangan, diantaranya 12 jenis pangan.

"Saya berharap masyarakat bisa membeli pangan dengan harga murah, dibawah harga pasaran"

Kadis KPP menerangkan, Ketersediaan pangan di Lamongan selalu ada, karena Lamongan salah satu pemasok Beras terbesar se-Jawa Timur dan no. 5 nasional. 

'Semua produk pangan di Kabupaten Lamongan tergolong aman, bahkan ketersediaan sudah surplus, dan semua harganya terjangkau," tambahnya. 

Bu Nalikan mewakili Ketua PKK Kabupaten Lamongan mengatakan, pangan murah ini disubsidi 1000 rupiah, minyak 20.000 menjadi 19.000, gula 13.000 menjadi 12.000. Kita batasi gula maksimal 5 kilo, minyak maksimal 2 kg. 

Membuka acara pasar murah, Dirjen Serealia Kementan RI, Ismail mengatakan, "Pangan tersedia tidak bisa lepas dari produksi yang ada. Hasil ini support dari temen-temen petani yang ada di Indonesia dan peran dari pertaanian yang menjaga stabilitas". 

"Pasar Pangan murah ini memberikan pangan pokok yang lebih murah dari harga pasar," lanjutnya. 

Acara pasar pangan murah ini juga dimeriahkan bazar oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dan UMKM Kecamatan Kalitengah. Produk yang dijual aneka sayuran hasil pekarangan dan olahan hasil pertanian seperti telur asin, telur asap, kripik, sambal, kerupuk, dan produk lainnya. 


Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

120 Petani Lamongan Antusias Ikuti Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan

On Agustus 30, 2021

Lamongan (30/08/2021) -  Menurut Menteri Pertanian, dimasa pandemi saat ini, pertanian tidak boleh berhenti, karena harus menyediakan pangan untuk 276 Juta Jiwa Rakyat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian meningkatnya PDB Sektor Pertanian  Sekitar 2,19%.

Untuk terus mewujudkan petani Lamongan menjadi petani yang Maju, Mandiri dan Modern, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan melalui program IPDMIP mengadakan kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK). Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 27-30 Agustus 2021 dan  dilaksanakan selama 4 Angkatan  yaitu angkatan 3-6. 

Menurut Ida Fourt, Plt. Kabid SDM & Penyuluhan saat pembukaan acara di BPP Karanggeneng minggu (29/08/2021) menerangkan "Kegiatan PLEK di Kabupaten Lamongan dilaksanakan mulai tanggal 27 dan ditutup tanggal 30 Agustus 2021.  Pelatihan Literasi dan Edukasi keuangan yang awalnya direncanakan dilaksanakan di BBPP Ketindan ini, karena masa PPKM akhirnya digelar di Lamongan". 

"Untuk mengendalikan kerumunan pelaksanaan PLEK ini dibagi dalam 4 Angkatan, yaitu angkatan 3 di Aula Dinas TPHP, angkatan 4 di BPP Pucuk, angkatan 5 BPP Karanggeneng dan angkatan 6 di di BPP Sugio", Jelas Ida Fourt.

Lebih lanjut Ida Fourt mengungkapkan “Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) bagi Kelompok Tani (Poktan) ini tujuannya untuk meningkakan kapasitas Poktan. Karena kemajuan pertanian bukan hanya ditentukan budidaya dan produksi. Kegiatan usaha tani harus berorientasi laba atau untung, bukan sekedar bertani. Dalam pelatihan literasi keuangan ini peserta dilatih untuk mengetahui besar modal, besarnya pengeluaran (Pupuk, irigasi, pestisida, tenaga kerja, dll), evaluasi arus kas, catatan pengeluaran dan pemasukan, dan lain-lain”. 



“sehingga petani mengetahui usaha tani yang dijalankan tersebut untung apa rugi?.  Layak apa tidak dijalankan, hal ini untuk pencapaian target produksi sehingga menunjang usaha tani selanjutnya”, tegasnya. 

“dengan adanya pelatihan literasi keuangan ini diharapkan 120 orang petani atau ketua kelompok tani  ini faham dalam mengelola keuangan rumah tangga petani dan bisa mentransfer ilmu yang didapat kepada petani lain diwilayahnya”, harap Ida Fourt. 

“semoga pendapatan petani semakin meningkat dan petani makin sejahtera”, Pungkasnya. 

Dalam WA group PLEK Lamongan Ir. Tuban, M.Agr Widyaiswara dari BBPP Ketindan mengapresiasi kegiatan PLEK di Kabupaten Lamongan “mantap peserta PLEK dan fasilitatornya sukses”. Dan dalam sesi bincang santai dengan fasilitator di BPP Karanggeneng meyampaikan “Alhamdulillah kegiatan PLEK ini berjalan sesuai dengan yang kami harapkan, yaitu penyampainnya disesuaikan dengan kondisi setempat, baik pesertanya dan juga budaya Lamongan. Buktinya pesertanya tidak ada yang ngantuk, semua memperhatikan dan aktif mengikuti setiap sesi baik sesi materi, sesi presentasi, maupun sesi tanyajawab”.

Lebih lanjut dalam sesi wawancara jelang penutupan, Ir. Tuban menyampaikan terimakasih pada Dinas TPHP Lamongan "saya atas nama Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan mengucapkan terimakasih pada Dinas Pertanian Lamongan yang telah bekerja sama dengan BBPP Ketindan mengadakan pelatihan PLEK ini".

"Kami berharap setelah pelatihan Literasi dan Edukasi keuangan ini teman-teman Poktan dan Gapoktan menindak lanjuti dengan mengaplikasikan di kelompok tani masing-masing, dengan harapan terjadi peningkatan produksi dan produktivitas, yang akhirnya terjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani", Harapnya.

Setyorini, Koordinator Pendamping IPDMIP Lamongan  menerangkan “International  Fund  for  Agricultural  Development  (IFAD)  dan  Asian Development Bank (ADB) telah bekerja sama untuk mendukung Proyek Pengembangan dan Manajemen Irigasi Partisipatif Terintegrasi (IPDMIP). Salah satu kegiatannya  pelatihan literasi dan edukasi keuangan ini”.

“Pelatihan literasi keuangan ini merupakan salah satu bagian dari 4 komponen untuk meningkatkan pertanian dan sistem pasar untuk padi dan tanaman pangan bernilai ekonomi tinggi. 4 Komponen tersubut meliputi: pengembangan  sumber  daya  manusia  untuk  layanan penyuluhan  dan  petani; mobilisasi  kelompok  petani,  pelatihan  dan  pembiayaan;  peningkatan  produksi  dan  distribusi  benih  padi;  dan  literasi  keuangan,  rantai  nilai  dan dukungan jasa keuangan”, lanjut Rini, Panggilan akrabnya. 

Lebih lanjut, Setyorini menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan ini “Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) di Kabupaten Lamongan dilaksanakan untuk 60 pasang petani (suami istri) sehingga total 120 orang. Dilaksanakan 4 angkatan. Di Jawa Timur kegiatan PLEK ini urutan kedua setelah madiun yang mengelar angkatan 1dan 2, sedangkan di Lamongan ini memasuki angkatan 3-6”. 

Angkatan 3 dilaksanakan tanggal  27 – 28 Agustus 2021 bertempat di Ruang pertemuan Dinas TPHP dengan peserta 32 orang yang berasal dari BPP Karangbinangun, BPP Glagah, BPP Deket, BPP Tikung dan BPP Sarirejo dengan 6 Fasilitator dari BPP yang sama. Angkatan 4  di BPP Pucuk  dengan peserta 36 orang yang berasal dari BPP Pucuk, BPP Sukodadi dan BPP Sekaran dengan 5 Fasilitator.

Sedangkan pada hari ketiga dilaksanakan PLEK Angkatan 5 tanggal 29 – 30 Agustus 2021 bertempat di BPP Karanggeneng  dengan peserta 26 orang yang berasal dari BPP Karanggeneng, BPP Kalitengah dan BPP Maduran, BPP Laren dengan 6 Fasilitator. Sedangkan Angkatan 6 di BPP Sugio  dengan peserta  26 orang yang berasal dari BPP Sugio, BPP Babat dan BPP Modo dengan 5 Fasilitator dari Penyuluh dan Pendamping IPDMIP.


Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Temu Wicara 2019: SDM Pertanian Milenial Menyongsong Industri 4.0

On Oktober 19, 2019

Temu Wicara 2019: SDM Pertanian Milenial Menyongsong Industri 4.0


Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Lamongan mengadakan temu Wicara kontak tani tahun 2019, bertempat di pendopo Lokatantra, Jum'at (18/10/2019).


Temu wicara kontak tani yang menjadi agenda tahunan Dinas Pertanian Lamongan ini diikuti oleh 400 orang dari petani, Penyuluh, Babinsa dan Camat se-Kabupaten Lamongan. Acara ini sebagai ajang silaturahim Bupati Lamongan, Kepala Dinas bersama dengan petani, dan petani bisa komunikasi langsung dengan Bapak Bupati terkait permasalahan Pertanian yang ada di Lamongan. Dalam forum ini akan mempertemukan program pemerintah dengan usulan-usulan dari petani, sehingga klop dan bisa dijalankan.


Kepala Dinas TPHP, Rudjito menyampaikan "Ide-ide Bapak Bupati Lamongan termasuk Ide yang Revolusioner, salah satunya ide pengembangan jagung modern Lamongan sampai bisa menghasilkan lebih dari 10 ton per Ha".

"Komoditas jagung mengalami peningkatan yang signifikan dari 6,7 ton per Ha 2016,  meningkat menjadi 10,12 ton per Ha pada tahun 2019. Komoditas padi tahun 2019 terjadi peningkatan drastis, salah satu hasil penerapan program Manajemen Tanaman Sehat (MTS), dari 7 ton per Ha meningkat menjadi 7,6 ton/Ha GKG, ini paling tinggi di Jawa Timur" jelas Rudjito.

"Saat ini di era industri 4.0 pelaku usaha tani sudah mengalami peningkatan kapasitas petani menjadi Petani Milenial, dengan kemampuan mengakses teknologi dalam budidaya dan pemasaran" terang kepala Dinas TPHP ini. 

Bupati Lamongan, Fadeli menyampaikan "Keberhasilan Lamongan dalam pengembangan jagung diawali study Banding jagung ke AIWA Amerika Serikat. Perjalanan 3 tahun roadmap jagung sudah menghasilkan peningkatan 9.5 ton per Ha".

"PPL di kabupaten Lamongan harus bisa menyongsong era industri 4.0" tegas Bupati Lamongan.

"Produksi kita sudah meningkat, tapi masih kalah dengan Vietnam yang bisa produksi pertanian dengan biaya yang murah. Kita akan study Banding ke Vietnam, kalau bisa PPL nya diajak studi banding ke Vietnam juga", jelas Bupati Lamongan ini, disambut tepuk tangan dari dari semua peserta termasuk PPL Kabupaten Lamongan. 

"Sistem pengendalian Hama Tikus dengan Minapadi kolam dalam, (Minakodal) di Sleman, ada peningkatan kesejahteraan petani, kolam lebar 2,5 meter keliling sawah. Kalau di Sleman aja bisa, maka Lamongan harus bisa"

"Kuncinya PPL bisanya modern harus sering ketemu, ada ilmu-ilmu yang diberikan pada kita sekalian"

"Lamongan itu kelebihan tebon, kelebihan damen, tapi kekurangan Sapi. Saya ingin tletong-tletong dimanfaatkan petani jadi pupuk, itu bisa jadi uang"


"Topik TERSAPU JAGAT mau saya tampilkan ke kementerian PAN-RB sebagai sakipnya kabupaten Lamongan.

Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. Lamongan,

Siasati Lahan Sempit, KRPL Sumber Mulyo Kembangkan Vertikultur Sayuran

On September 16, 2019

Siasati Lahan Sempit, KRPL Sumber Mulyo Kembangkan Vertikultur Sayuran

KRPL sumber mulyo Desa Kediren Semakin berbenah, setelah sukses menmenjadi juara lomba KRPL Tingkat Jawa Timur (5/11/2019), tahun 2019 ini mengikuti event nasional, diberi kepercayaan Kabupaten Lamongan untuk mengikuti Lomba Kabupaten Sehat Titik pantau KRPL.


Menjelang lomba Kabupaten sehat pada selasa (10/9/2019), KRPL Sumber Mulyo mengembangkan inovasi baru, yaitu pengembangan vertikultur sayuran untuk mensiasati lahan sempit, dan juga untuk mempercantik tampilan lingkungan. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Mujahidin, Pengurus Gapoktan Sumber Mulyo yang membuat inovasi ini mengatakan " untuk membuat vertikultur sayuran ini menggunakan paralon sebagai bahan bakunya. Proses pembuatannya Paralon 4 dim dipotong menjadi 4 bagian, dengan panjang 1 meter. Paralon ini kemudian di gergaji sebagian dengan jarak 15 cm zik zak, sehingga dalam 1 paralon bisa dibuat 12-16 lubang tanam. Untuk membuat lubang tanam ini paralon yang sudah digergaji 15 cm kemudian di panaskan dengan api kompor, kemudian di lubangi dengan bambu "

Untuk lebih jelasnya proses pembuatan, bisa dilihat video di Chanel YouTube Kartono Farmer berikut ini:

https://youtu.be/4N03LNP3kuk



Setelah paralon dilubangi, kemudian dicat warna-warni agar terlihat indah kemudian diberdirikan dengan dibuatkan cor dibawahnya sehingga bisa diberdiri dan ditata di lingkungan.

Sistem Vertikultur ini bisa digunakan untuk menanam sayuran daun seperti bayam, kangkung, sawi dan juga sayuran buah seperti tomat dan cabe, tetapi yang paling bagus memang untuk tanaman sayuran daun.

Untuk media tanam bisa menggunakan media tanah dicampur kompos atau pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. Ini perbandingan idela untuk penanaman sayuran.

Dengan adanya penanaman sayuran sistem vertikultur ini lingkungan atau kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini makin oke, penampilan lingkungan menjadi lebih indah, penuh dengan sayuran yang bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi keluarga dan selebihnya bisa dijual.





Kartono (085745135415): PPL Kec. Kalitengah Kab. LAMONGAN,